7 Isu Kembali Mencuat Usai Film Dokumenter Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Tayang
- ANTARA/Rosa Panggabean
Jakarta – Nama Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso kembali jadi sorotan usai film dokumenter berjudul ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’ tayang di Netflix akhir September 2023 kemarin.
Film ini mengulas kasus kontroversial yang terjadi pada tahun 2016 lalu, yaitu kasus kopi sianida yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin. Dalam film tersebut, diangkat kembali isu-isu yang keluar saat kasus itu sedang bergulir di persidangan.
Lantas, isu apa saja yang kembali mencuat saat film tersebut tayang? berikut informasi selengkapnya seperti dilansir dari pemberitaan VIVA.co.id Rabu, 4 Oktober 2023.
1. Jessica Dipaksa Mengaku oleh Krishna Murti
Saat mendekam di rumah tahanan Polda Metro Jaya, Jessica mengaku sempat didatangi Krishna Murti. Sambil meneteskan air mata, Jessica mengatakan saat itu dirinya dipaksa untuk mengaku sebagai pembunuh Mirna.
"Saya di datangi pak Krishna dia bilang ‘Saya turun ke tahanan sudah jatuhin harga diri saya’. Pak Krishna juga bilang ‘Saya tanda tangani surat penahanan kamu, bismilah dan berdoa, saya mempertaruhkan jabatan saya demi Allah," kata Jessica pada 28 September 2016 silam.
"Dan dia juga ajak saya ngomong katanya ‘Mendingan kamu ngaku palingan kamu dihukum 7 tahun dan dipotong ini itu jadi sebentar, saya juga tidak akan kasih kamu dihukum seumur hidup atau mati’,” kata Jessica menirukan perkataan Krishna Murti di hadapan majelis hakim.
2. Isu Hubungan Jessica dan Mirna
Dalam film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso itu, Jurnalis dan News Anchor, Timothy Marbun mengatakan bahwa Mirna dan Jessica memiliki hubungan. Hal itu disebut lantaran isi pesan antara keduanya menggiring orang untuk berpendapat demikian.
Terkait dengan dugaan adanya hubungan spesial antara Jessica dan Mirna, saksi ahli psikolog Sarlito Wirawan menyatakan praduga bahwa Jessica memiliki orientasi seksual sejenis belum terbukti.
3. Isi Buku Diary Jessica Wongso
Dalam film ini juga dibacakan buku diary Jessica yang ditulis dari balik jeruji besi. Dalam penyampaiannya Jessica tampak kecewa dengan vonis yang dijatuhkan padanya.
"Saatnya membahas hari saat kami seharusnya bertemu untuk mengopi. Mereka merasa curiga karena aku memesan sebelum teman-temanku datang,” demikian isi buku harian Jessica yang dibacakan oleh narator dalam film dokumenter tersebut.
4. Psikolog Forensik Dipaksa Terima Uang Tutup Mulut
Psikolog Forensik, Reza Indragiri mengungkap bahwa dirinya sempat dipaksa terima uang tutup mulut dalam kasus kopi sianida ini.
“Sampai sekarang, hanya pada kasus si Mirna, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara,” tuturnya
Reza berucap juga ada pihak yang memasukkan uang ke dalam tasnya, dan Ia menafsirkan bahwa cara itu agar dirinya tidak bicara terkait kasus ini.
“Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya, maka saya tafsirkan hal itu merupakan sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini,” ungkapnya.
5. Wawancara Jessica Dipotong Petugas Lapas
Yang juga semakin membuat publik bertanya-tanya ketika momen Jessica Wongso tengah diwawancarai produser dokumenter tersebut diminta untuk mengakhiri sesi wawancara itu.
Dalam video yang viral dan beredar di media sosial terlihat Jessica Wongso yang berada di balik jeruji mengungkap ketidak pahamannya mengapa ia dijadikan tersangka dia juga bercerita tentang kejanggalan-kejanggalan dalam kasus kopi sianida ini.
Namun sayangnya saat ingin melanjutkan perbincangannya dengan produser film dokumenter itu. Penjaga lapas langsung menghentikan wawancara tersebut. Penjaga lapas itu mengungkapkan bahwa wawancara Jessica sudah terlalu jauh.
“Maaf Jessica saya minta maaf mungkin ini sudah terlalu dalam,” kata petugas lapas pria yang tak terlihat wajahnya.
6. Jessica Ungkap Semua Bukti yang Diberikan Tak Direspons
Dalam wawancaranya di dokumenter tersebut, Jessica merasa selama persidangan menjadi momen terberat. Pasalnya semua bukti yang diberikannya tidak direspons sama sekali.
“Selama persidangan itu benar-benar sulit. Ratusan orang mendatangiku dengan kamera, lampu flash, dan sebagainya. Itu sangat aneh. Semua yang kami bawa ke meja sama sekali mereka abaikan. Jika mereka media tidak tertarik padaku saat itu apakah akan berbeda?” kata Jessica.
7. Jenazah Mirna Tidak Diotopsi
Dokter forensik Rumah Sakit Sukanto Mabes Polri, dr Slamet Purnomo mengatakan terdapat beberapa alasan mengapa Mirna tak diotopsi. Salah satunya permintaan dari penyidik polisi dan juga keluarga.
"Autopsi (Mirna) tidak dilakukan," kata Slamet dalam kesaksiannya saat hadir di persidangan di PN Jakarta Pusat.