Fakta-fakta Batik Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO
- YouTube
Jakarta – Perayaan Hari Batik Nasional digelar khusus untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
Melansir laman resmi Kementerian Luar Negeri Senin, 2 Oktober 2023, batik pertama kali diperkenalkan ke kanca internasional oleh Presiden Soeharto. Beliau mengenakan batik saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sejak dari sana batik mulai dilirik banyak kalangan. Singkatnya pada 4 September 2008, batik didaftarkan agar mendapatkan status intangible cultural heritage (ICH) melalui kantor UNESCO di Jakarta oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
Pengajuan tersebut baru diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009. Sembilan bulan berlalu atau pada 2 Oktober 2009, batik dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Nonbendawi dalam sidang keempat Komite antar-Pemerintah yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi.
Lantas, bagaimana fakta-fakta di balik penilaian UNESCO mengakui batik dengan predikat tersebut?
Setidaknya ada empat kriteria di balik penetapan UNESCO terhadap batik.
1. Ilmu membatik
Ilmu membatik yang memiliki berbagai macam teknik dianggap istimewa, pasalnya ilmu ini dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Ilmu membatik sendiri mengajarkan tentang pemilihan canting, cara mencanting, desain batik, motif, hingga cara pewarnaan.
2. Batik bagian dari kehidupan masyarakat
Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa batik memang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, masyarakat menggunakan batik sejak lahir hingga wafat.
Misalnya sejak bayi seseorang sudah menggunakan batik untuk menggendong, lalu dalam proses khitan, pernikahan hingga untuk menutup jenazah orang yang sudah meninggal.
3. Digunakan dalam kehidupan sehari-hari sejak dulu hingga kini
Sejak dahulu hingga saat ini batik memang sangat populer dan kerap digunakan oleh masyarakat dalam berbagai kegiatan. Bakan, batik juga digunakan dalam setiap acara yang dihadiri perwakilan Indonesia, terutama pada acara resmi.
4. Motif batik
Selain keindahan visualnya, batik juga sarat dengan makna filosofis yang dalam. Setiap motif batik memiliki cerita dan makna tertentu, dan sering kali mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat Indonesia.Â
Beberapa motif batik yang terkenal antara lain, motif parang, motif kawung, motif megamendung, motif ceplok dan motif truntum.