Bela Warga Rempang, Habib Rizieq Shihab Ingatkan Tomy Winata: Jangan Mentang-mentang Punya Duit

Habib Rizieq Shihab (HRS)
Sumber :
  • YouTube

Jakarta – Habib Rizieq Shihab (HRS) turut bersuara mengenai kisruh di Rempang, Pulau Batam, Kepulauan Riau, yang mengakibatkan terjadinya gesekan antara aparat dan masyarakat setempat.

Polres Tangerang Minta Masyarakat Lapor Bila ingin Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2025

Sebelum menyuarakan pandangannya, Rizieq Shihab lebih dulu memaparkan terkait cara Rasulullah SAW berlaku sebagai pemimpin. Dia menukil Alquran Surat Al Imran yang mengisahkan cara Allah membimbing Muhammad agar menjadi pemimpin yang baik.

Dalam ayat itu Rizieq Shihab menyebut Allah mengajarkan kepada Muhammad untuk berlaku lemah lembut, santun, tidak kasar, mudah memaafkan dan musyawarah saat ingin mengambil keputusan.

Sindikat Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar Beraksi Sejak 2010, Libatkan Pengusaha?

“Mau gusur rakyat, boleh, nggak apa-apa digusur, tapi ajak musyawarah. Di mana mau dipindahkannya, berapa ganti untungnya, sampe si rakyat ridho, mereka ridho, pemerintah senang, baru jalankan penggusuran,” ujar HRS dilihat dari YouTube Qolbu Aswaja, Minggu, 24 September 2023

Rencana PPN 12 Persen, Apakah Peluang Perbaikan Pajak atau Beban Baru?

“Kalau mau menggusur rakyat boleh, kalau ada kepentingan yang lebih besar silahkan gusur, tapi wajib! Ajak mereka musyawarah, tanyakan kepada mereka maunya bagaimana, nggak boleh mereka dizalimi, ditindas, diperlakukan tak adil, apalagi sampe ditangkepin,” sambungnya

Lebih lanjut, beliau mengatakan apa yang saat ini terjadi di Rempang merupakan isyarat buruknya sikap pemimpin. Pasalnya para pemegang kekuasaan tidak dapat bermusyawarah dengan baik hingga timbul gesekan antar anak bangsa.

“Jangankan kita bicara syariat Islam, jangankan bicara Alquran dan sunnah, kita bicara Undang-Undang yang berlaku di Indonesia saja menyebutkan tidak boleh ada orang yang dipaksa pindah,” ungkapnya

“Artinya apa, kalau ada pihak yang melakukan pemindahan penduduk secara paksa, dia melanggar Undang-Undang,” sambungnya sambil menunjukkan salinan undang-undang.

Terkait pulau Rempang, Rizieq Shihab juga menunjukkan bukti bahwa ada Keputusan Walikota Batam yang telah menetapkan serta menjamin masyarakat Pulau Rempang sebagai cagar budaya karena bernilai historis tinggi.

Bentrok aparat vs warga di Pulau Rempang

Photo :
  • Dok. Istimewa

"Semua nama desa yang ditulis di sini (keputusan Walikota Batam) dinyatakan dilindungi, budayanya tidak boleh diubah, tidak boleh diganggu, ini Keputusan Walikota Batam tahun 2004," lanjutnya.

Dia kemudian menjelaskan dari mana asal mula atau Sejarah berdirinya pemukiman di Pulau Rempang, terutama di Perkampungan Tua.

Menurut buku sejarah masyarakat Melayu yang dibacanya, Rizieq mengatakan masyarakat sudah ada di sana sejak 1720-an. Mereka menduduki Pulau Rempang atas perintah seorang raja sekaligus sastrawan Melayu bernama Raja Ali Haji.

“Ali Haji memerintahkan rakyat tinggal di sana sebagai benteng agar tidak ada kapal asing yang masuk,” kata Rizieq

Firasat buruk Ali Haji benar, memasuki tahun 1780, sambung Rizieq, kapal Belanda mencoba memasuki kawasan tersebut. Sontak, orang-orang yang tinggal di sana melakukan perlawanan terhadap Belanda hingga akhirnya mendapat kemenangan.

“Mereka (yang melawan Belanda) adalah kakek moyangnya warga Rempang, terus sekarang anak cucunya mau diusir? Terus (wilayah mereka) mau dikasih ke Tomi Winata?” kata dia

Tomy Winata dan Rahmat Gobel

Photo :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

"Siapa dia? Mentang-mentang banyak duitnya, mentang-mentang banyak hartanya terus mau jadi jagoan di negeri ini, dibeli semua pejabat untuk diadu dengan rakyat, kurang ajar," sambungnya.

Terakhir Rizieq mengimbau kepada para pengusaha agar tidak mengganggu masyarakat, memanfaatkan kekuasaan dengan sewenang-wenang. Jika berani, ia mengancam untuk memberi perlawanan.

“Saya tegaskan, umat Islam tidak pernah mengganggu mereka, mereka mau punya hotel silahkan, punya uang triliunan kita nggak ngiri, tapi jangan ganggu rakyat, jangan mentang-mentang punya duit saudara kita mau diusir dari kampung halamannya,” pungkasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya