Viral Polantas Maki-maki Pengendara di Tugu Tani: Mana Sini SIM nya, Gue Patahin

Viral Polantas maki-maki warga di jalan kawasan Tugu Tani, Menteng
Sumber :
  • Tiktok

Jakarta – Seorang warganet bernama Fenderlita Kasterina membagikan pengalaman yang menimpa suaminya saat dimaki-maki oleh seorang polisi lalu lintas (Polantas) di kawasan Tugu Tani, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu 13 September 2023 sekitar pukul 07.45 WIB.

Viral! 1.375 Siswa Samosir Pecahkan Rekor MURI Lewat Tari Tortor Hata Sopisik, Netizen: Menyala Anak Bangsa

Dalam video yang dibagikan melalui akun TikTok pribadinya @fenderlita, tampak seorang Polantas marah lantaran suami dari Fenderlita diduga tidak kooperatif dan dianggap berusaha untuk melarikan diri lantaran STNK motor yang digunakan nunggak pajak.

Namun, yang menjadi sorotan warganet di media sosial, Polantas itu tampak sangat arogan lantaran memaki pria itu dengan kata-kata yang kurang pantas sebagai aparat penegak hukum.

Unik, Desa Ini Rayakan Tahun Baru dengan Saling Lempar Kotoran Sapi

Kurang ajar nih dari tadi, SIM kamu ada? Mana sini gua patahin ntar, mon**t lu dari tadi lu, bajn,” ujar Polantas itu, seperti dilihat Kamis, 14 September 2023.

Mengungkap Status Toyota Yaris yang Todongkan Pistol ke Pengendara Lain

Terdengar pria itu meminta izin untuk mengantar makanan yang ia jual ke konsumen dahulu, setelahnya ia berjanji akan kembali. Namun, diduga hendak melarikan diri, Polantas itu tidak mengizinkan dan kembali memakinya.

Polantas itu kemudian meminta si pria mengantar makanan jualannya menggunakan ojek online. Namun, pria itu menolak lantaran tidak ada biaya.

Melalui caption unggahan, Fenderlita menyampaikan saat itu sang suami sedang dikejar waktu lantaran makanan jualan yang ia bawa harus segera dikirim sebelum pukul 08.00 WIB.

Fenderlita bercerita mulanya Polantas itu menanyakan surat-surat kendaraan yang dibawa sang suami. Saat diperiksa, Polantas itu mendapati STNK motor yang dikendarai belum membayar pajak.

“Setelah itu pak pol arahkan suami saya naik ke trotoar untuk diperiksa,” ungkapnya

Namun, sambung Fenderlita, lantaran dikejar waktu sang suami meminta izin mengantar pesanannya sebentar, lalu berjanji akan kembali.  

“Tapi Pak pol tidak mengizinkan dengan terus mengeluarkan kata-kata kasar. Entah dipikirnya suami saya mencari-cari alasan untuk kabur atau bagaimana,” kata dia

“Namun pesanan roti memang harus sampai ke pelanggan jam 8 karena untuk acara di kantornya. Apakah mengayomi, melindungi dan melayani harus dengan berkata kasar bahkan memaki??” pungkasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya