Siang Ini Kawasan Gunung Bromo Diguyur Hujan, Petugas: Semoga Api Padam
Malang – Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Savana Kaldera, blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies sejak Rabu, 6 September 2023 masih jadi sorotan.
Api yang dipicu flare saat aktivitas foro prewedding itu terus meluas ke sejumlah area di kawasan TNBTS. Berbagai upaya pemadaman telah dilakukan oleh Pemadam Kebakaran hingga mengerahkan helikopter water bombing.
Informasi yang dilihat melalui unggahan akun Instagram Info_malangan Kamis, 14 September 2023 dikabarkan siang ini kawasan Gunung Bromo diguyur hujan.
“Alhamdulillah akhirnya turun hujan semoga api padam dan tidak ada lagi titik api/kebakaran di kawasan bromo tengger semeru,” tulis keterangan unggahan.
Dalam video yang direkam di depan Posko Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhut) Mahameru tampak sejumlah orang sedang berteduh dari guyuran hujan. Seorang petugas berharap supaya kebakaran hutan di kawasan Bromo segera padam.
“Alhamdulillah, turun hujan di sekitaran Jemplang dan sekitarnya. Udan, kudu udan, (kebakaran hutan) mati saiki. Semoga api padam,” ucap orang dalam video.
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, bahwa secara visual kebakaran pada 2023 ini merupakan yang terparah sejak 2019 silam. Terakhir kali kebakaran cukup besar terjadi pada 2019 lalu.
Saat itu kebakaran melahap hampir semua padang savana atau area yang tumbuh rumput ilalang di Gunung Bromo. Kebakaran pada 2019 lalu dianggap yang terparah. Namun, jika melihat kondisi di 2023 ini, maka kebakaran saat ini lebih besar dibanding 2019 lalu.
"Kalau kita melihat visualnya dibandingkan 2019 sepertinya ini lebih parah. Karena ini sudah melintasi. Sudah sampai Puncak Kayangan yang berada di perbatasan Malang-Pasuruan," kata Sadono, Selasa, 12 September 2023.
"Ini kan hampir semua Kabupaten Malang Pasuruan dan Probolinggo semuanya kena (terbakar). Kalau yang 2019 itu hanya daerah di bukit Teletubbies itu saja yang terbakar," ujar Sadono.
Salah satu penyebab api cepat menyambar kawasan lain karena angin di kawasan Gunung Bromo cukup kencang. Bahkan beberapa kali ditemukan angin puting beliung yang membuat api semakin berkobar.
Banyak orang yang dibuat kesal dan geram dengan aksi yang dilakukan oleh calon pengantin tersebut. Gegara melakukan sesi foto menggunakan flare, pasangan itu telah membakar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru lebih dari 400 hektare.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.