Kesal Dilarang Ikut Touring, Anak Tega Aniaya Bapak hingga Sempoyongan
Jakarta – Seorang anak laki-laki yang tergabung dalam komunitas motor tega menganiaya bapaknya di tempat umum. Dinarasikan ia marah lantaran tidak diizinkan ikut touring. Peristiwa tersebut viral di media sosial Rabu, 13 September 2023.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram ndorobei.official, terlihat seorang laki-laki memakai kaos garis-garis hitam putih ngamuk dan memukul wajah bapaknya sebanyak dua kali hinga si bapak tampak sempoyongan.
“Koq gemes yaaa. Semoga cepat dikasih Hidayah Amin,” tulis keterangan unggahan.
Si bapak yang diduga berusia 48-50 tahun itu terlihat tidak memberi perlawanan saat mendapati kenyataan anak yang ia besarkan tega meninju wajahnya.
Melihat hal tersebut, tampak sejumlah orang yang diduga teman satu komunitas laki-laki berbaju garis berusaha melerainya.
Adapun, perekam video seorang wanita terdengar berucap laki-laki itu sengaja dilarang ikut touring lantaran anaknya menangis tak mau ditinggal. “hoooooo nake nangis kok yo,” kata perekam video
Usai menganiaya bapaknya hingga sempoyongan, laki-laki itu kemudian menghampiri istri dan anaknya yang sedang menangis.
Sampai berita ini diterbitkan, belum diketahui di mana lokasi dan kapan video itu direkam. Kendati demikian video yang menampilkan anak memukul bapaknya itu telah memantik beragam reaksi warganet.
Pada kolom komentar unggahan tidak sedikit warganet yang menghujat tingkah kekanak-kanakan pria itu. Sebagian lagi, ada yang mendoakan berharap si bapak diberi kesabaran dan beberapa warganet berharap tindak kekerasan itu tidak dilakukan kepada anak dan istrinya.
“Sama bapaknya berani mukul, gimana ke istri sama anaknya nanti tong,” komentar salah seorang warganet
“Nauzubillah.. semoga kita semua dijauhkan dari hal/kejadian spt ini dikeluarga dan anak keturunan kita,” tulis warganet
“Ga tau malu .. depan banyk org aja berani pukul ..gimana klo di rumah,” tulis warganet
Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta
Sunardi, warga bantaran sungai kanal di Demaan, Jepara, Jawa Tengah memilih untuk membangun Jembatan pribadi senilai Rp250 juta usai akses jalannya ditutup tetatangga
