Tragis, Kakek di Malang Meninggal Dunia Imbas Gelegar Suara Parade Sound System
- Tangkapan Layar: Instagram
Malang – Seorang kakek di Kabupaten Malang dikabarkan meninggal dunia lantaran terkena dampak parade sound system. Kabar tersebut sontak saja menjadi perbincangan hangat di media sosial. Korban adalah salah seorang warga Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Lantaran usia korban yang sudah senja, sehingga ia tidak bisa menahan kuatnya suara parade sound system yang menggelegar sejak pagi sampai malam hari. Korban yang sudah berusia lanjut itu tidak bisa menghadapi intensitas suara yang luar biasa selama acara berlangsung.
Sound horeg sendiri biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara besar, seperti dalam acara kemerdekaan beberapa waktu lalu. Salah seorang warga bahkan sampai melaporkan kejadian tersebut melalui kolom komentar di akun resmi Polres Malang.
Laporan tersebut dibuat karena warga tersebut kesal dengan adanya parade sound horeg yang semakin membuat warga resah. Menurut laporan warga Malang itu, parade sound system dilaksanakan selama satu minggu dengan suara yang sangat kuat.
“Pak @polresmalang_polisiadem di Jabung ada kakek meninggal gegara sound. Meninggal waktu karnaval, beliau sempat bilang “inggerno sound e dodoku loro”. Setelah ngomong gitu, beliau meninggal,” kata @claudia.sandi di unggahan akun Instagram @polresmalang_polisiadem.
“Kebetulan karnaval di Jabung kemarin memang bisa dikatakan seminggu full dengan sound yang selalu menggelegar. Sesehat-sehatnya orang tua kalau diteter tiap hari kena sound dari pagi-malam pasti gak bakalan kuat,” ungkap pemilik akun tersebut.
Warga yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran parade sound system tersebut menyarankan supaya pihak berwajib untuk membuat aturan mengenai hal tersebut. Hal ini dilakukan supaya di kemudian hari tidak menimbulkan korban jiwa.
“Memang karnaval+sound jadi hiburan yang sangat disukai masyarakat. Jika sekali saya rasa tidak masalah. Tapi ini berkali-kali, bener-bener gak umum. Cuma yah saya sebagai minoritas cuma bisa diam. Karena hampir 90% warga senang dan bahagia dg adanya karnaval+sound yang berlebih,” tutupnya.