Potret Prewedding Sebelum Gunung Bromo Terbakar, Netizen: Jelek Lagi Hasilnya
- IG: awrech.id
Probolinggo - Beredar beberapa foto-foto prewedding di Gunung Bromo sebelum terjadi kebakaran di bukit teletubbies. Hal itu menjadi viral di media sosial.
Dilansir akun Instagram @awrech.id, Sabtu 9 September 2023, Dalam unggahan akun tersebut terlihat beberapa foto-foto hasil prewedding di Gunung Bromo sebelum terjadinya kebakaran, "Cuma foto prewedding biasa."
Selain itu juga, ada beberapa netizen yang mengatakan bahwa hasil foto preweddingnya terlihat sangat jelek dan terkesan biasa aja. Ada juga yang berkomentar, "Belum kawin udah ngerepotin."
Akibat melakukan menyalakan flare (Kembang Api) saat sesi foto saat prewedding di kawasan Gunung Bromo atau lebih tepatnya di bagian bukit teletubbies, percikan api yang dihasilkan dari flare tersebut membuat kawasan tersebut terbakar hebat.
Terlihat dalam video yang tersebar di media sosial, api yang berkobar terus membesar dan merambat ke bagian atas perbukitan. Bahkan, sampai malam hari,api yang muncul akibat flare tersebut terus menyala dan terus merambat.
Atas kejadian tersebut, dari hasil penyelidikan Kepolisian Resor Probolinggo telah menetapkan seorang manajer wedding organizer berinisial AW (41) sebagai tersangka dalam kebakaran di Gunung Bromo.
Flare Prewedding Picu Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo
“Satu orang ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup sehingga statusnya dinaikkan dari saksi menjadi tersangka,” kata AKBP Wisnu dalam keterangan resminya diunggah dikutip dari akun Instagram Humas Polres Probolinggo, Kamis, 7 September 2023.
Atas kejadain tersebut mengundang beragam komentar netizen sebagai berikut:
"mau sungkem sama photografer dan modelnya, hasil foto gak seberapa tapi merugikan semesta,"
"Dalam pikirannya "nnti akan kuceritakan pada anakku betapa banyaknya cobaan menikahi mamamu, sampe 1 negara membully papa"
"hasil foto preweddingnya terlihat sangat jelek dan terkesan biasa aja,"
41 Tersangka Perdagangan Orang Diringkus Polda Jatim, Ada yang Dijual Jadi PSK
Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) selama Oktober hingga November 2024.
