Rekaman Suara Imam Masykur saat Dianiaya Paspampres, Ada Bunyi Pecutan dan Teriak Kesakitan
Jakarta – Pemuda bernama Imam Masykur (25), warga Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, tewas setelah dianiaya oleh sejumlah oknum TNI yang salah satunya bertugas sebagai anggota Paspampres yakni Praka Riswandi Manik (RM).
Praka RM beserta sejumlah oknum TNI lain diduga sempat melakukan penyiksaan atau penganiayaan terhadap korban, sebagai intimidasi agar pihak keluarga korban mau memberi uang tebusan sebesar Rp50 juta.
Bersamaan dengan bergulirnya kasus tersebut, beredar di media sosial rekaman suara pria diduga Imam Masykur tengah mendapatkan penyiksaan, dalam rekaman tersebut terdengar jelas teriakan korban dan suara pecutan.
“Adoooohhhh, Allahu Akbar argh,” suara histeris, menjerit, merintih kesakitan berbarengan dengan suara pecutan terhadap pria diduga Imam Masykur, dilihat dalam unggahan video akun @susilowati_7102, Rabu, 30 Agustus 2023.
Sebelum terdengar suara jeritan dan pecutan, Imam Masykur sempat meminta tolong kepada kerabatnya untuk dikirimkan uang sebesar Rp50 juta. “Man, kirim uang sebesar 50 juta,” ujar Imam Masykur dengan napas terengah-engah.
Imam Masykur meminta tolong kepada kerabatnya agar diusahakan mencari uang dengan nominal tersebut. Imam mengaku sudah tidak tahan lagi dan menyebut dirinya akan dibunuh jika uang Rp 50 juta itu tak dikirim.
“Kirim segera ya, saya nggak tahan lagi, mereka bunuh saya sebentar lagi” rintih Imam
Setelah percakapan itu, terdengar suara teriak histeris dan rintih kesakitan dari Imam Masykur. Berbarengan dengan rintihan korban, terdengar juga suara pecut diduga dilakukan pelaku hingga korban tewas.
Tidak lama setelah Imam menelepon temannya itu, warga menemukan jasad Imam di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat, pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Sebelumnya, kerabat Imam yakni Said Sulaiman (32) mengatakan Imam diculik pada Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu. Setelah penculikan itu, para pelaku sempat menghubungi ibu Imam dan melakukan pemerasan dengan meminta uang Rp50 juta.
Kepada ibu korban, kata Sulaiman, pelaku juga mengancam tak segan membunuh Imam jika uang yang mereka minta tak dikirim.
"Ibunya juga sempat telpon (Imam) yang jawabnya pelaku, 'kalau sayang dengan anak ibu kirim duit 50 juta, kalau engga saya habisi anak ibu saya buang ke sungai'. Bilang gitu dia," kata Sulaiman.