Fakta-fakta Anggota Paspampres Aniaya Pemuda hingga Tewas Membengkak

VIVA Militer: Peti jenazah pemuda asal Aceh Imam Masykur
Sumber :
  • Instagram @ahmadsahroni88

Jakarta – Kabar tewasnya Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh bernama Imam Masykur (25) di tangan anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Praka RM tengah jadi sorotan publik.

Bocah SD di Pamekasan Nekat Nyetir Pikap, Angkut Puluhan Teman di Bak Belakang

Imam Masykur, tewas pasca diculik dan dianiaya oleh Praka RM serta dua orang temannya, kemudian jenazah Imam ditemukan di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023 lalu.

VIVA Militer: Seorang prajurit TNI dalam prosesi pemakaman militer (ilustrasi).

Photo :
Heboh Foto Kolonel Semobil Bareng Tersangka Ivan Sugianto, Begini Penjelasan Mabes TNI

Hal itu diungkap oleh salah satu kerabat almarhum, yakni Said Sulaiman (32). Menurutnya, saat diterima pihak keluarga jasad Imam telah dalam keadaan bengkak.

"Mukanya sudah bengkak," kata dia kepada wartawan, Senin 28 Agustus 2023.

Tragis! Gegara Tak Hafal Surah Alquran, Bocah di Batam Dianiaya hingga Diikat Rantai Besi oleh Ibu Kandung

Berikut fakta-fakta yang terungkap terkait tewasnya Imam Masykur di tangan tiga oknum anggota TNI:

1. Awal mula korban diculik

Said mengungkap penculikan tersebut terjadi pada Sabtu, 12 Agustus 2023, informasi ini diterima dari seorang teman Imam yang mendatanginya. Teman almarhum berkata kepada Said bahwa Imam dipukul lalu dimasukkan ke dalam mobil oleh tiga orang pria.

"Ibunya juga sempat telpon (Imam) yang jawabnya pelaku,” ujar Said.

VIVA Militer: Panglima TNI Yudo Margono diarak Paspampres

Photo :
  • Dispenad

2. Imam diculik oleh 3 orang TNI

Selain Praka RM, ternyata dua orang lainnya yang menculik Imam juga merupakan anggota TNI, namun keduanya bukan Paspampres. Hal itu diungkap oleh Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar.

Dari tiga orang oknum prajurit TNI AD itu diketahui satu orang berasal dari satuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yaitu Praka RM, satu orang pelaku berasal dari kesatuan Direktorat Topografi TNI AD, dan satu orang lagi berasal dari satuan Kodam Iskandar Muda.

3. Pelaku sempat mengaku sebagai anggota polisi

Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar juga mengatakan, ketiga pelaku yang seluruhnya anggota TNI tani sempat mengaku sebagai anggota polisi ketika menculik korban.

Belum diketahui apa maksud ketiga pelaku mengaku-ngaku sebagai anggota polisi.

Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay (kiri) dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) melakukan salam komando.

Photo :
  • Antara

4. Motif pelaku habisi korban

Diketahui para pelaku sengaja menculik korban karena korban telah menjual obat kosmetik ilegal. Setelah diculik, pelaku lantas menghubungi keluarga korban dan meminta tebusan Rp50 juta jika korban ingin dibebaskan.

"Mereka minta 50 juta tadi gak dipenuhi kan akhirnya siksa terus. Pada saat disiksa mungkin penyiksaan itu berat akhirnya (korban) meninggal," Irsyad Hamdie

5. Panglima TNI pelototi kasus ini sampai para pelaku dihukum mati

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bakal mengawal kasus penculikan dan penganiayaan yang dilakukan tiga anggota TNI terhadap seorang pemuda hingga meregang nyawa. Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Julius Widjojon.

Menurutnya, kejadian ini bakal dipelototi oleh Panglima TNI agar pelaku dihukum berat, maksimal hukuman mati, minimum hukuman seumur hidup. “Sudah pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan pembunuhan berencana” kata dia

VIVA Militer: Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer
Gedung Mahkamah Konstitusi

Putusan MK soal Hukuman bagi Aparat Tak Netral dalam Pilkada Kurang Berefek Jera, Kata Akademisi

Akademisi mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hukuman bagi ASN, pejabat daerah, dan TNI/Polri yang tidak netral dalam pilkada sudah bagus.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024