Jenderal Andika Perkasa Ngaku Punya Badan Kekar karena Peran Hendropriyono, Begini Ceritanya
- YouTube: Total Politik
Jaarta – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa membagikan kisah keberhasilannya membentuk otot hingga memiliki tubuh kekar. Dia mengaku, hal ini tak lepas dari peran sang mertua, A.M Hendropriyono.
Dikatakan Andika Perkasa, sejak awal menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati selaku anak Hendropriyono, dirinya memiliki tubuh yang kurus. Kebetulan di awal menikah, dia sempat menumpang di rumah mertuanya.
Di sana, kata Andika, Hendropriyono memiliki banyak makanan yang tinggi asupan protein, sehingga kebutuhan tubuhnya akan protein dapat terpenuhi.
“Dulu saya ini kurus, malah kurus ekstrem, jadi kalau saya flashback itu mungkin kurang protein sehingga kurang berkembang untuk otot, nah begitu saya menikah, bapaknya (istri saya) di rumahnya, karena dulu kita sempat numpang, di sana tersedia banyak protein,” ujar andika Perkasa dikutip Youtube TotalPolitik, Senen, 28 Agustus 2023.
Bukan cuma itu, Andika juga mengungkap sang mertua memiliki fasilitas penunjang lain, sehingga dirinya makin semangat membentuk tubuhnya. “Waktu itu tahun 1992, mertua saya punya alat fitness di rumahnya, dan waktu itu mas Ade Rai sudah berteman dengan mertua saya,” ungkap Andika
Melihat ketertarikan Andika Perkasa dengan dunia fitness, Hendropriyono mengenalkan Andika dengan Binaragawan Ade Rai untuk lebih mendalami ilmu seputar kebugaran. Sejak saat itu, Andika mengaku sangat terinspirasi dengan Ade Rai.
“Nah saya kenal Ade Rai di sana, sekaligus beliau menjadi inspirasi saya, begitu ketemu saya semakin tertarik membentuk body building, Ade Rai sangat banyak menjelaskan soal kesehatan kepada saya, itu sampai sekarang,” kata dia
Andika mengaku semangatnya ini perlu disampaikan untuk menjadi Pelajaran kepada prajurit TNI, sebab, ia prihatin, semenjak menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) banyak anggota TNI yang meninggal dunia di bawah usia 58 tahun.
“Setiap tahunnya kita kehilangan 714, 750-an prajurit pertahun disebabkan oleh penyakit tidak menular. Nah penyakit ini, sebetulnya bisa diatasi seperti diabetes, jantung ini kan butuh waktu tahunan untuk kemudian bisa fatal, itu kan sebenarnya bisa diatasi, mereka tidak survive sebelum usia 58 tahun, waduh ini tentara loh,” papar Andika.
“Harusnya kegiatan kita lebih banyak fisik loh, kok kita sampe gak bisa survive sebelum 58, padahal harapan hidup masyarakat indonesia tahun ini tuh sampe 71 tahun, itu tadi karena ketidaktahuan soal kesehatan tadi,” pungkasnya