Viral Rumah Elit Dikepung Asap Pembakaran: Kami Sudah Sesak Napas

Kepulan asap ke kawasan rumah elit Swancity, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang
Sumber :
  • Tangkapan layar media sosial

Tangerang - Kondisi kualitas udara saat ini tengah menjadi perhatian, di mana terjadi penurunan kualitas, hingga masuk dalam kategori buruk khususnya wilayah Jabodetabek.

Tempat Cuci Mobil Ini Digerebek oleh Warga Lantaran Diduga Jadi Arena Judi

Faktor buruknya kualitas udara, mulai dari emisi gas karbon, aktivitas pembakaran, hingga kondisi pancaroba saat ini. 

Seperti di Tangerang, warga yang tinggal di kawasan elit, Swancity, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan kondisi asap yang menyelimuti pemukiman setempat. 

Genangan Air Makin Meninggi Imbas Banjir Rob di RW 22 Muara Angke Jakarta Utara

Kondisi itu dibagikan salah seorang warga yang juga seorang selebgram @wulanwu, Kamis (17/8/2023). Di mana, pada rekaman video yang dibagikannya. Nampak asap pekat memenuhi kawasan setempat yang mana, hal itu mengganggu para warga. 

Kepulan asap ke kawasan rumah elit Swancity, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang

Photo :
  • Tangkapan layar media sosial
Warga Diberi Kesempatan Bertanya di Debat Terakhir Pilkada Jakarta Besok

Dikonfirmasi, Wulan menceritakan, awal mula asap pembakaran tersebut mengganggu dirinya dan penghuni lainnya. 

Di mana, pada bulan Mei 2023, ia yang tengah berada di area taman perumahan, mencium bau menyengat yang ternyata merupakan asap yang tidak diketahui dari mana asalnya. 

"Jadi, pada bulan Mei 2023, saya mencium bau menyengat, ternyata ada asap, tapi tipis jadi tidak bisa terekam kamera. Dan di sana bukan saya saja yang mencium aroma itu, tetangga yang lain juga," katanya, Sabtu, 19 Agustus 2023. 

Sampai akhirnya, kondisi itu terus berulang selama dua minggu, sehingga menjadi bahan perbincangan penduduk setempat, baik di cluster Swancity, hingga Lavon dan Suvarna. 

Di mana, mereka membagikan kondisi aroma mengganggu itu dalam sebuah grup pesan yang mana, mereka (warga) saling mencocokkan kondisi asap yang menyelimuti perumahan elit tersebut. 

"Kita saling berbagi di grup warga, yang dirasakan semua cluster, lalu kemudian, ditindaklanjuti dengan pihak ketua lingkungan, RT dan RW," ujarnya. 

Hingga pada Juni 2023, pihak RT RW setempat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah wilayah Kabupaten Tangerang, yang akhirnya kondisi itu berhasil terhenti. Namun sayang, pemberhentian asap yang terjadi di kawasan itu tidak berlangsung lama. 

"Pas ada koordinasi, dan mungkin sudah ada penanganan, akhirnya berhenti tuh selama dua minggu, sekitar bulan Juli 2023. Tidak lama kemudian, ada lagi asapnya, balik lagi kami meminta penanganan lanjutan, karena saat penanganan itu, kami juga gak diberi informasi jelas itu asap dari mana," ujarnya. 

Pada akhirnya, kondisi kepulan asap yang menyelimuti kawasan itu kian parah. Dijelaskan wanita yang juga selebgram ini, pada Agustus 2023, ia mendapati pukul 05.00 WIB rumahnya memiliki aroma menyengat layaknya, aroma pembakaran. 

"Paling parah bulan Agustus ini, yang saya bagikan di media sosial saya. Pagi-pagi saya cium aroma menyengat, saya buka gorden, ternyata itu asap, bukan kabut, pekat banget, itu saya langsung rekam karena kondisinya parah," jelas Wulan. 

Bahkan, akibat situasi perumahan yang kerap kali dikepung asap, Wulan juga menuturkan bila, ada warga yang anaknya pun terpaksa harus menjalani pengobatan lantaran mengalami gangguan pernapasan. 

"Tetangga saya, ada yang anaknya jadi terganggu pernapasannya. Begitu juga suami saya, asmanya suka kambuh, sesak napasnya cukup sering dan sekarang ditambah batuk yang sampai bikin sakit badan. Kita pun jadi stok obat cukup banyak, gak saya saja, tapi warga lainnya juga," paparnya. 

Wulan pun meminta, adanya langkah pasti pemerintah daerah, agar mampu dengan cepat menangani kondisi asap yang menyelimuti perumahan itu. 

"Kami minta pemerintah bisa cepat tangani ini," ungkapnya. 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang pun akan melakukan penindakan lebih lanjut. 

"Kami akan melakukan penindakan lebih lanjut terkait hal ini," kata Kabid Bina Hukum atau Wasdal Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) DLHK Kabupaten Tangerang, Ari Marogo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya