Kekurangan Oksigen, 12 Pendaki Gunung Everest Meninggal Dunia
- IG: the_3obs
Jakarta - Mendaki Gunung Everest yang notabenenya tertinggi di dunia sangatlah beresiko. Tercatat lebih dari 300 orang meninggal dunia dalam pendakian tersebut sejak dibuka pada tahun 1900-an.
Namun mendaki Gunung Everest tahun ini memiliki resiko yang sangat tinggi. Pada Mei 2023 lalu 12 pendaki ilegal tewas dan lima orang tidak ditemukan.
Banyak penyebab para pendaki gunung Everest meninggal dunia. Namun yang sering terjadi adalah hipotermia atau kedinginan dan kurangnya oksigen jika sudah berada di puncak gunung tersebut atau yang sering dijuluki 'Zona Kematian'.
Dilansir Insider, Rabu 16 Agustus 2023. Baru-baru ini, pendaki asal Hungaria yaitu Suharjda Szilard ditemukan meninggal dunia di gunung yang memiliki tinggian 8.840 MDPL itu. Ia ditemukan tak sadarkan diri di puncak gunung Everest tanpa oksigen tambahan.
Sebetulnya banyak faktor yang menyebabkan pendaki Gunung Everest meninggal dunia, diantaranya adalah pendaki dan pemandu yang tidak berpengalaman. Tercatat pada tahun 2023 saja sudah ada 478 pendaki yang izin masuk ke gunung tersebut.
"Pendaki dan pemandu yang tidak berpengalaman adalah bagian dari masalah besar yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa." ungkap Guy Cotter, Pemandu Gunung Everest berpengalaman asal Selandia baru.
Ia menambahkan lebih lanjut, banyak pendaki Gunung Everest yang membuang sampah sembarangan, seperti bekas tabung oksigen yang tidak dibawa kembali ke bawah. Selain itu juga, sampah plastik juga selalu berserakan.