Detik-detik Ganjar Pranowo Kejedot Lonceng Besi Sampai Bunyi 'Ting'
- Istimewa
Solo – Viral di jagad maya video Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Prabowo kejedot lonceng saat mengunjungi Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama, Kota Solo, Selasa, 8 Agustus 2023. Kala itu Ganjar didampingi oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Seperti yang terlihat pada unggahan akun TikTok @seputar_surakarta, awalnya Ganjar berbincang dengan pengurus panti menanyakan berapa jumlah penghuni panti yang bertugas merehabilitasi penyandang disabilitas hingga eks pekerja seks komersial (PSK) tersebut.
Ganjar terlihat asyik berbincang sampai dirinya tidak memperhatikan di depannya ada lonceng besi. Alhasil, kepalanya menabrak besi tebal.
Ganjar Pranowo kejedot lonceng besi
- YouTube Seputar Surakarta
Saking kerasnya benturan kepala Ganjar, lonceng tersebut sampai berbunyi. Ganjar pun spontan mengelus kepalanya yang kesakitan dan menunduk.
“Waduh,” ucap Ganjar dikutip VIVA di Jakarta, Minggu, 12 Agustus 2023.
“Bapak masya Allah,” kata ibu pengurus panti yang kaget melihat kepala Ganjar terbentur lonceng.
Meski begitu, ia terlihat baik-baik saja dan melanjutkan melihat-lihat Panti tersebut bersama Gibran Rakabuming dan rekan lainnya.
Kunjungan ke Solo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
Diketahui bahwa pada Selasa, 8 Agustus 2023, Ganjar Pranowo mengunjungi Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Surakarta. Panti sosial tersebut dihuni oleh orang dari beragam latar belakang sosial dan berbagai problematikanya, mulai dari mantan kupu-kupu malam, penyandang disabilitas, dan sebagainya.
Di tengah kunjungan itu, Ganjar mendapatkan cerita dari beberapa penghuni mantan kupu-kupu malam, yang ingin kehidupannya berubah lebih baik di masa depan.
Ganjar berharap dengan rehabilitasi dan pelatihan yang diberikan di panti sosial itu, para penghuni akan memiliki masa depan lebih baik. Artinya, mereka tidak lagi kembali ke dunianya yang dulu. Pendampingan terhadap mereka menjadi sangat penting.
Menurut Ganjar, para perempuan yang menghuni tempat rehabilitasi itu memiliki beban keluarga yang cukup berat. Kata dia, para perempuan itu jadi korban. Oleh sebab itu, mereka diajari keterampilan agar bisa membuka usaha.
