Sejarah Gua Hira Bagi Umat Islam, Viral karena Vandalisme Tulisan 'Depok'

Gua Hira
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal/ Surabaya

Jakarta – Gua Hira adalah tempat suci yang terletak di lereng bukit Jabal Nur, di dekat kota suci Mekah, Arab Saudi. Tempat ini memiliki makna religius yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, karena menjadi tempat bersejarah bagi Nabi Muhammad SAW

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Namun, aksi vandalisme dari jemaah haji Indonesia malah mengotori tempat suci tersebut. Rekaman vandalisme tersebut bahkan viral di media sosial dan tampak tulisan Depok serta beberapa nama yang biasanya digunakan di Indonesia. 

Perjalanan ke Gua Hira yang seharusnya mengandung nilai-nilai spiritual malah terganggu dengan sampah dan vandalisme yang berasal dari jemaah haji Indonesia. Nah, berikut sejarah Gua Hira seperti dilansir dari berbagai sumber. 

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Latar Belakang Gua Hira

Gua Hira di Jabal Nur, Mekkah, Arab Saudi.

Photo :
  • VIVAnews/Nur Faishal
Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Sebelum menyelami sejarah Gua Hira, alangkah baiknya kita melihat latar belakang pentingnya tempat ini dalam tradisi Islam. Pada awal abad ke-7 Masehi, Mekah merupakan pusat peradaban pagan yang sarat dengan berbagai jenis praktik dan keyakinan agama

Di tengah kesemrawutan moral dan spiritual, Nabi Muhammad SAW mencari kesunyian dan menyendiri. Gua Hira menjadi tempat di mana beliau menarik diri untuk beribadah dan merenungkan kehidupan dan makna eksistensi.

Wahyu Pertama

Jemaah haji di Gua Hira

Photo :
  • Dokumen Media Center Haji 2018

Pada tahun 610 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, peristiwa monumental terjadi di Gua Hira yang akan mengubah sejarah dunia. Dalam salah satu malam bulan Ramadan, ketika Nabi Muhammad tengah bermeditasi di gua tersebut, Malaikat Jibril datang. 

Malaikat datang dengan membawa wahyu pertama dari Allah SWT. Wahyu tersebut berisi awalan dari surat Al-Alaq (96) ayat 1-5, di mana Allah memerintahkan Nabi untuk membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah.

Momen ini menjadi titik tolak bagi agama Islam. Nabi Muhammad SAW terpanggil untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia dan menjadi utusan terakhir Allah untuk membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran.

Makna Spiritual dan Ziarah

Semua tulisan dan coretan di Gua Hira di Jabal Nur, Mekah dihapus

Photo :
  • Twitter @needs_in_makkah

Bagi umat Muslim, Gua Hira memiliki makna spiritual yang mendalam. Tempat ini menjadi tujuan bagi para ziarah dari seluruh dunia, yang ingin merasakan dan mengenang momen penting dalam sejarah agama Islam. 

Para peziarah naik ke puncak bukit Jabal al-Nour dan mengunjungi gua yang kecil dan sempit tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu tersebut. Ziarah ke Gua Hira sering kali menjadi momen introspeksi dan refleksi bagi para peziarah. 

Di sinilah mereka berusaha menemukan kedamaian dalam kesendirian, merenungkan makna hidup, dan mencari kedekatan dengan Tuhan. Pengalaman ini memberikan dorongan spiritual yang kuat dan menginspirasi banyak orang untuk menghidupkan kembali semangat agama.

Perlindungan dan Konservasi

Manfaatkan Waktu Luang, Jemaah Haji kunjungi Gua Hira

Photo :
  • Bahauddin/MCH2019

Gua Hira memiliki peran penting dalam sejarah Islam, dan sebagai tempat yang sangat dihormati, perlindungan dan konservasi situs ini menjadi sangat penting. Pihak berwenang Arab Saudi dan berbagai lembaga Islam telah berkomitmen untuk menjaga Gua Hira agar tetap utuh dan berfungsi sebagai tempat ibadah dan ziarah bagi generasi mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya