Aplikasi Al Quran Miliknya Diblokir Google, Ini Respons Mengejutkan Ustaz Adi Hidayat
- Youtube Adi Hidayat Official
VIVA - Ramai di media sosial, aplikasi Al Quran milik Ustaz Adi Hidayat diblokir Google setelah pendakwah 39 tahun itu mendonasikan Rp14 miliar ke Palestina.
Seperti dilansir akun dilansir akun Twitter @m1n4_95, Rabu 26 Juli 2023, dengan keterangan, "Bbrp Akun Ustadz Adi Hidayat diblokir oleh google, begitu jg aplikasi Al Qur'an di playstore dihapus oleh google. Hal ini setelah UAH menyerahkan bantuan 14 M ke Palestina."
Ustaz Adi Hidayat memberikan respons yang menohok atas kejadian tersebut. Meskipun begitu pria lulus pesantren Darul Arqam itu menanggapinya dengan santai ketika dirinya mendapatkan info bahwa aplikasi Al Quran milik Ustaz Adi Hidayat dihapus.
"Saya mendapatkan info tadi malam, ada aplikasi kita yang telah di remove oleh Google dan tidak kaitanya sama sekali. Anda bisa bayangkan kita membuat aplikasi Al Quran, bagaimana ini bisa, hal ini dilakukan tanpa ada konfirmasi yang jelas," ungkap Ustaz Adi Hidayat
"Bagi kami ini resiko dari sebuah perjuangan, tapi kami ingin katakan, walaupun matahari diletakkan di tangan kanan seorang Adi Hidayat atau rembulan di letakan di tangan kiri Adi Hidayat atau keduanya diletakan, tidak akan pernah bisa menghentikan Adi Hidayat untuk menyampaikan kebenaran dalam nilai-nilai kemuliaan yang bisa merajut keharmonisan dan sebagai bekal kembali kepada Allah dalam kemuliaan," lanjutnya.
Ia juga memaparkan lebih lanjut, jika akunnya hilang ia tidak akan pernah mempermasalahkan, dirinya mengaku tulus karena Allah dan tidak pernah mengharapkan yang lain.
Selain itu juga, Ustaz Adi Hidayat mengucapkan terima kasih kepada google yang telah menghapusnya. Ia juga meyakini bahwa anak bangsa kita mampu menciptakan teknologi yang serupa dengan Google.
"Terima kasih, salam hangat untuk GOOGLE yang telah meremove beberapa bagian dari aplikasi kami, suatu saat anda akan mengerti, bagaimana kita bisa menyuarakan nilai-nilai kebaikan," Tutur Ustaz Adi Hidayat.
"Dan suatu saat juga akan memahami bahwa tidak selamanya anda punya kekuatan untuk melakukan itu, karena ini mungkin titik awal bagi anak bangsa kami yang punya kemampuan-kemampuan teknologi yang dahsyat untuk membuat hal yang serupa dan menyaingi apa yang telah anda buat," lanjutnya.