Kamaruddin Simanjuntak Datangi Pembuatan Kapal Nabi Nuh di Al Zaytun, Ada Apa?

Kamaruddin Datangi Pembuatan Kapal di Al Zaytun
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Heboh pengacara kondang Kamaruddin Simanjuntak dan tim mengunjungi Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Dalam video yang beredar, Kamaruddin tampak didampingi beberapa rekan pengacaranya.

Sepakati Standar Kapal Demi Cegah Detensi, RI-Tiongkok Teken MoU Keselamatan Maritim

Seperti yang terlihat dalam unggahan akun TikTok @amnursama pada Senin, 17 Juli 2023, Kamaruddin dan beberapa timnya tampak berbincang santai dengan Panji Gumilang.

Kamaruddin Datangi Pembuatan Kapal di Al Zaytun

Photo :
  • Tangkapan layar
Viral! Guru di MTSN 1 Pasuruan Gunakan Papan Tulis 'Touchscreen' untuk Ajarkan Matematika

Dalam obrolannya tersebut, Kamaruddin dan tim bermaksud melihat galangan kapal milik Al Zaytun. Panji pun tampak bersemangat mendengar keinginan Kamaruddin. Sementara itu kata Panji Gumilang, buah-buah yang disuguhkan kepada Kamaruddin dan tim itu merupakan hasil kebun Al Zaytun.

Sementara itu, dalam unggahan akun TikTok @ulum_40, terlihat Kamaruddin dan Tim sudah meninjau galangan kapal milik Al Zaytun dan hendak berpamitan. 

Resep Cokelat Dubai yang Viral di Medsos, Dijamin Anti Gagal dan Rasanya Mirip dengan Aslinya

“Demikian kunjungan dari bapak Kamaruddin Simanjuntak ke galangan kapal milik Al Zaytun,” ungkap seorang pria yang merekam momen Kamaruddin dan Tim pamit kepada Panji Gumilang.

“Dan tadi siang bapak Kamaruddin sudah juga meninjau berbagai fasilitas yang ada,” lanjutnya.

Galangan kapal milik Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat

Photo :
  • tvOne/Opi Riharjo

Sementara itu, Panji Gumilang pernah mengatakan di dalam kanal YouTube Al Zaytun bahwa galangan kapal tersebut sebagai Pelabuhan Samudra Biru. Mereka memproduksi kapal berukuran yang cukup besar.

Kabarnya, kini galangan kapal megah milik pimpinan Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu disegel pemerintah pada Oktober tahun lalu.

Menurut penjaga, kapal besar dengan tinggi 7 meter, lebar 14 meter dan panjang 48 meter tersebut akan digunakan untuk menjaring ikan guna memenuhi kebutuhan santri Al Zaytun. Namun, sejak tahun lalu, proses pengerjaan terhenti setelah dilakukan penyegelan oleh pemerintah.

“Kalau kita beras sudah enggak beli, kemudian lauk pauk seperti, daging sayur-sayuran enggak beli, sekarang tinggal ikan yang masih beli, kandang ayam kita punya sendiri. Yang kerja karyawan-santri, ini juga yang mengerjakan separuh dari santri, satu kapal 480 GT,” kata Abdul Qodir, Penjaga Pusat Pembuatan Kapal Al Zaytun saat ditemui di lokasi, pada Minggu, 25 Juni 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya