Kompilasi Kasus Batal Jadi Paskibraka Nasional, Ada yang Diganti Anak Polisi dan Bupati
Jakarta – Siswa SMAN 1 Unaaha Konawe, Doni Amansa dan Siswi SMAN 8 Kota Ternate, Nanda Maulidya harus menelan pil pahit setelah nama mereka dicoret dari daftar Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2023.
Padahal, sebelumnya Doni telah dinyatakan lolos untuk mewakili Sulawesi Tenggara. Adapun, Nanda juga demikian, dia telah dinyatakan lolos untuk mewakili Maluku Utara. Keduanya telah menerima SK sebagai Paskibraka Nasional pada bulan Mei lalu.
Seperti sudah menjadi tradisi, setiap memasuki momen Hari Kemerdekaan RI, pemerintah selalu menyiapkan Paskibraka yang diseleksi dari putra-putri terbaik. Namun, dalam tahap seleksi tersebut ada saja polemik seperti yang dialami Doni dan Nanda ini.
Sudah diterima, namun mendadak dicoret. Tentu, hal ini bukan kali pertama terjadi, pada tahun-tahun sebelumnya terdapat juga kasus serupa dinama seorang siswa bernama Koko harus dicoret dari daftar lantaran namanya diganti anak bupati.
Berikut sederet kisah paskibraka lolos seleksi kemudian mendadak dicoret dari daftar. Di halaman berikutnya
1. Kisah Koko Ardiansyah digantikan anak bupati
Kisah Koko ramai jadi perbincangan pada tahun 2019 silam. Namanya dicoret dari daftar Paskibraka d Labuhanbatu setelah digantikan peserta lain.
Melalui unggahan di media sosial pribadinya, Koko mengatakan ada pergantian mendadak oleh putra Plt Bupati Labuhanbatu sebagai petugas upacara peringatan kemerdekaan.
2. Kristina anak petani, dianggap positif covid padahal negatif.
Siswa SMAN 1 Mamasa, Kristina harus mengubur mimpinya sebagai Paskibraka Nasional, setelah satu hari jelang keberangkatannya ke Jakarta ia terpapar Covid-19 sehingga harus digantikan orang lain.
Kisah Kristina si anak petani ini ramai diperbincangkan pada tahun 2021 lalu. Saat itu Kristina yang masih berusia 16 tahun hanya bisa pasrah. Padahal, hasil PCR yang dilakukan mandiri menunjukkan hasil negatif.
3. Gloria dicoret karena warga negara Prancis
Nama Gloria Natapradja Hamel menjadi sorotan menjelang 17 Agustus 2016. Setelah sempat dinyatakan lolos sebagai Paskibraka Nasional mewakili Jawa Barat, Gloria tiba-tiba dicoret lantaran tersandung masalah kewarganegaraan.
Saat itu gadis blasteran Prancis-Indonesia ini telah memegang paspor Prancis. Akibatnya dia pun harus merelakan posisinya diserahkan kepada orang lain.
4. Altaf Emir dikabarkan mendadak batal jadi Paskibraka Nasional
Siswa SMAN 1 Yogyakarta Kaisar Altaf Emir kesal pembatalan sebagai Paskibraka Nasional dikabarkan kepadanya secara mendadak.
Diketahui pembatalan ini dikarenakan pada tahun 2020 pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya, sehingga pemerintah memutuskan untuk menggunakan kembali tim Paskibraka tahun sebelumnya yang telah terlatih. “Kalau tahu seperti ini kan tidak perlu ada seleksi sampai tingkat provinsi,” kata Emir yang kesal beberapa waktu lalu
5. Nanda Maulidya H-2 dicoret sebagai Paskibraka Nasional
Nanda Maulidya juga mengalami Nasib serupa seperti pendahulunya. H-2 jelang keberangkatan ke Jakarta, namanya dicoret oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan alasan tidak memenuhi persyaratan saat medical check up.
Padahal sebelumnya nanda telah dinyatakan lolos dan berhak menjadi Paskibraka Nasional mewakili Maluku Utara tahun 2023.
6. Doni Amansa pasrah saat namanya digeser anak perwira polisi
Doni Amansa sebelumnya dinyatakan lulus sebagai Paskibraka Nasional mewakili Sulawesi Tenggara. Namun, siswa SMAN 1 Unaaha Konawe itu tiba-tiba dicoret dari daftar dan diganti siswa lain dari Bau Bau.
Diketahui pengganti Doni adalah siswa SMAN 1 Baubau bernama Wiradinata Setya Persada yang merupakan anak dari perwira polisi di Sulawesi Tenggara.