Kesbangpol Sultra Buka Suara soal Heboh Anggota Paskibraka Nasional Dicoret Tiba-tiba

(Foto Ilustrasi) Pengukuhan Paskibraka 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Sulawesi Tenggara - Kepala Kesbangpol Sulawesi Tenggara, Harmin Ramba menjelaskan bahwa proses seleksi Paskibraka Nasional berbasis online dan dipastikan tidak ada kecurangan. Apalagi, kata dia, seleksi itu ditangani langsung oleh pemerintah pusat.

Terpopuler: Harta Kekayaan Keluarga Mahasiswi Kedokteran yang Aniaya Ketua Koas, Isi Surat Wasiat dari Orangtua Bayi

Sebelumnya telah heboh diberitakan, seorang siswa Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Doni Amansa mengaku lolos mewakili Sultra menjadi Paskibraka Nasional dan belakangan malah diganti oleh diduga anak perwira polisi.

"Sebenarnya seleksi itu menggunakan sistem online dan ditangani pusat. Jadi kalau nilai rendah yah pasti langsung merah," kata Harmin saat dimintai konfirmasi awak media Minggu 16 Juli 2023.

Profil Gus Miftah, Pendakwah yang Dikecam Netizen Usai Permalukan Pedagang Es Teh di Pengajian

Dia mengungkapkan, awalnya proses seleksi dilakukan tingkat provinsi dan diikuti 75 pelajar kemudian sebanyak 52 yang dinyatakan lolos.

Setelah dilakukan penyaringan, panitia mendapatkan 4 nama terbaik. Keempat nama terbaik itu yakni Doni Amansa utusan SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Nadira Syalvallah utusan SMA Negeri 2 Baubau, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani utusan SMA Negeri 1 Baubau.

Gus Miftah Dihujat Gegara Berkata Kasar ke Tukang Es Teh, Makam Pasutri Dibongkar Paksa Pemilik Lahan

"Awal seleksi sudah 75 orang yang daftar terus lulus 52 orang. Dan disaring lagi oleh panitia maka luluslah itu 4 terbaik. Salah satunya Doni dari SMA Unaaha," beber Harmin.

Viral Seorang Siswa Lolos Paskibraka Tiba-tiba Diganti

Photo :
  • Ist

Setelah disaring, pihak panitia kemudian melakukan perangkingan yang berdasar surat keputusan gubernur Sultra terkait penetapan 2 pelajar terbaik dan akan mewakilkan Sultra belum dikeluarkan.

Akhirnya, panitia menunggu SK dari Gubernur Sultra Ali Mazi. Setelah SK keluar, maka dirangking dan terpilih dua terbaik yang mewakili Sultra ke tingkat nasional. Nama Doni berada di tempat cadangan.

"Sebenarnya ada yang keliru dipersepsikan pendamping Doni. Karena mereka kira disebut pertama sudah dia nomor 1, sebenarnya itu tidak. Karena kita umumkan berdasarkan abjad. Akan ada lagi perangkingan bahwa nantinya di antara 4 ini akan diterima 2 terbaik," ungkapnya.

Harmin menegaskan, jika hasil keputusan pimpinan yang mengacu pada nilai akhir dari keempat terbaik itu memutuskan Nadira Syalvallah dan Wiradinata Setya Persada yang lolos mewakili Sultra pada Paskibraka Nasional. Sementara Doni dan Aini menjadi cadangan dan akan ditempatkan secara otomatis di Provinsi.

"Saya akan tanggungjawab, karena tidak ada permainan. Demi Allah, demi Rasulullah, tidak ada permainan. Saya jamin tidak ada permainan," tegasnya.

Adapun saat ini, kata Harmin, pihak provinsi belum memulai pemusatan latihan sehingga pihak provinsi belum melakukan pemanggilan terhadap para anggota Paskibraka.

Kendati begitu, Harmin pun menyebut jika pemusatan latihan tingkat provinsi nantinya akan dimulai pada akhir bulan ini.

"Belum ada. Nanti pemanggilan tanggal 30 Juli secara resmi," ucapnya.

Lebih lanjut, Harmin menambahkan, bahwa tim inti yang dinyatakan lulus saat ini sudah menuju pusat pelatihan ke Jakarta. Kemudian dua cadangan otomatis masuk anggota Paskibraka Provinsi. Kedua orang itu yaini Doni Amansa dan Aini Nur Fitriani.

"Benar, sudah berangkat ke pusat. Sementara dua orang cadangan ini yakni Doni dan Aini otomatis langsung masuk anggota paskibraka di provinsi," terang Harmin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya