Duga Ada Kejanggalan, Anak Pasutri Korban Pembunuhan Kejam di Tulungagung Minta Tolong Hotman Paris

Gustama dan Nabila, anak pasutri korban pembunuhan di Tulungagung
Sumber :
  • Istimewa

Tulungagung – Kasus pembunuhan pasangan suami istri di Kecamatan Ngantru, Tulungagung masih menyisakan tanda tanya di benak keluarga. Mereka menilai ada kejanggalan dalam pengungkapan kasus ini.

DPR Sebut Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Brutal dan Sangat Ekstrem

Hal tersebut dikatakan anak korban bernama Gustama melalui video yang dibagikan Hotman Paris melalui akun TikTok pribadinya pada Rabu, 12 Juli 2023 kemarin. Dalam video berdurasi satu menit 18 detik itu, Gustama didampingi sang adik, Nabila.

Gustama mengatakan keterangan pelaku yang disampaikan polisi saat konferensi pers dinilai janggal, terutama menyangkut motif pembunuhan beralasan utang pembelian batu akik.

Tiga Ahli Paparkan Kejanggalan Hukum di Persidangan Peninjauan Kembali Alex Denni

“Kami merasa ada kejanggalan pada saat pers rilis di Polres Tulungagung atas keterangan pelaku yang mengatakan bapak saya memiliki hutang pembelian batu akik senilai Rp250 juta pada tahun 2021 dan tidak membayar sama sekali,” ujar Gustama seperti dikutip VIVA, Kamis 13 Juli 2023.

Menurutnya keterangan pelaku tersebut tidak disertai bukti konkret baik kuitansi pembelian atau barang berupa batu akik yang dimaksud pelaku hingga saksi.

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Gustama menilai, sejauh ini orang tuanya tidak memiliki ketertarikan atau hobi mengoleksi batu akik, terlebih membelinya hingga ratusan juta

“Bapak saya bukan orang yang tertarik pada batu akik dan kami yakin bapak kami tidak pernah memiliki barang seperti cincin atau batu akik tersebut,” jelasnya

Akibat hal ini, Gustama menduga ada dalang yang meminta pelaku menghabisi nyawa orang tuanya. Untuk itu, Gustama dan Nabila memohon kepada pihak-pihak terkait untuk membantunya membongkar kasus ini agar jelas.

"Kami curiga ada dalang yang menyuruh pelaku di balik kasus pembunuhan ini. Kami memohon agar dibongkar, siapa dalang yang menyuruh pelaku melakukan pembunuhan dan apa motif pembunuhan yang sebenarnya terjadi," kata dia.

Terakhir, Gustama meminta bantuan kepada Hotman Paris untuk bersedia memberikan bantuan hukum terhadap keluarganya.

“Besar harapan kami kepada bapak Hotman Paris beserta tim Hotman 911, agar mau membantu mendampingi kami dalam penanganan kasus pembunuhan almarhum orang tua kami. Supaya kami mendapat keadilan terhadap almarhum orang tua kami, terima kasih," pungkasnya.

Untuk diketahui, pasangan suami istri Tri Suharno dan Ning Nur Rahayu ditemukan tewas di ruang karaoke pribadi di samping rumahnya. Korban tewas dibunuh oleh Edi Purwanto alias Glowoh. Korban dibunuh dengan cara dipukul dan dijerat tali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya