5 Fakta Menarik di Balik Rencana Kuwait Cetak 100 Ribu Terjemah Al Quran Bahasa Swedia

Al-Quran
Sumber :
  • pixabay

Kuwait – Pemerintah Kuwait telah mengumumkan rencana untuk menerbitkan 100.000 eksemplar Al-Quran dalam bahasa Swedia untuk didistribusikan di negara Skandinavia tersebut. Tindakan ini sebagai tanggapan atas insiden pembakaran Al-Quran di Stockholm, pada hari yang bertepatan dengan Idul Adha bulan lalu. 

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Inisiatif Perdana Menteri

Pada 10 Juli 2023, Dewan Menteri Kuwait membuat keputusan selama pertemuan mingguannya dengan inisiatif yang diajukan oleh Perdana Menteri Sheikh Ahmad Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah. Mereka menugaskan Otoritas Publik untuk Kepedulian Publik mencetak dan menerbitkan salinan Al-Quran dalam bahasa Swedia. 

Mengapa Pemahaman Al-Quran Adalah Investasi Terbaik untuk Anak?

Menyebarkan Nilai-nilai Islam

Menurut Kantor Berita Kuwait (KUNA), langkah tersebut dilakukan dalam kerangka menegaskan toleransi agama Islam dan menyebarkan nilai-nilai Islam serta hidup berdampingan di antara semua umat manusia. 

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Ilustrasi Al-quran.

Photo :
  • Pixabay.

Disebar di Mesjid hingga Sekolah

Penerbitan Al-Quran terjemahan itu diharapkan segera selesai, dan akan didistribusikan ke masjid, perpustakaan, sekolah, dan lembaga lainnya di seluruh Swedia. Pekerjaan penerjemahan dilakukan oleh mendiang Knut Bernstrom, seorang penerjemah Swedia yang terkenal dan masuk Islam. 

Kuwait Kutuk Aksi Pembakaran Al Quran

Kuwait termasuk di antara banyak negara mayoritas Muslim dan Arab yang mengutuk insiden pembakaran Al-Quran yang diizinkan oleh otoritas Swedia, dengan Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa: "Langkah provokatif serius ini menyinggung umat Islam di seluruh dunia." 

"Negara Kuwait mengingatkan masyarakat internasional dan semua negara yang berkepentingan akan tanggung jawab mereka untuk bertindak melawan kebencian dan ekstremisme agama, dan menghentikan tindakan permusuhan yang menargetkan kesucian umat Islam," tambah kementerian itu, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 12 Juli 2023. 

"Pelaku tindakan permusuhan seperti itu harus diadili dan dicegah menggunakan prinsip kebebasan sebagai taktik untuk membenarkan permusuhan terhadap Islam atau agama suci apa pun." 

Ajukan Rancangan Resolusi ke UNHRC

Kemarin juga dilaporkan bahwa Kuwait berpartisipasi dalam menyiapkan rancangan resolusi, bersama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang akan diajukan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) untuk menghadapi kebencian agama dan menodai kesucian agama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya