Diduga Menyimpang, Tim Investigasi Bakal Panggil Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang
- Opi Riharjo (Indramayu)
Jakarta – Tim investigasi yang terdiri dari gabungan ormas Islam, Polisi, Kejaksaan hingga TNI mulai bergerak mengumpulkan data terkait aktivitas yang diduga menyimpang di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Menurut Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar pihaknya akan memimpin langsung kegiatan yang dilakukan tim investigasi terkait dugaan menyimpang Ponpes Al Zaytun ini.
Rafani mengatakan, setidaknya ada dua cara yang akan dilakukan oleh tim investigasi, cara pertama pihaknya akan datang langsung ke Ponpes Al Zaytun, kemudian cara kedua dengan memanggil pimpinan ponpes, Panji Gumilang.
“Ada dua alternatif ya, kalau nggak datang, ya dipanggil," ujar Rafani kepada awak media Rabu, 21 Juni 2023.
Dia mengungkap, teknis pengumpulan data akan dibahas dalam rapat tim investigasi Ponpes Al Zaytun pada siang hari ini. Hasilnya, lanjut Rafani, akan disampaikan ke publik setelah pengumpulan data tuntas.
Untuk diketahui, Ponpes Al Zaytun memang tengah jadi sorotan setelah mereka menggelar salat Idul Fitri dengan shaf yang tidak biasa, dalam shaf itu terlihat mereka berjaga jarak dan membolehkan wanita ada di baris terdepan.
Berawal dari hal tersebut, berbagai kontroversi soal ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu pun bermunculan, seperti membolehkan para santrinya berzina asal memiliki uang Rp2 juta sebagai penebus dosa.
Kemudian, Panji Gumilang dalam ceramahnya juga sempat meragukan kebenaran Alquran. Menurutnya kitab suci umat Muslim itu adalah karangan Nabi Muhammad SAW dan bukan kalamullah.
Lalu, Terkait nasab Rasulullah SAW, Panji Gumilang dalam ceramahnya menyebut bahwa itu merupakan identitas aneh. Menurutnya, keanehan itu semakin membuatnya jengkel lantaran banyak orang di indonesia yang mengaku-ngaku habib hanya dengan bermodalkan hidung mancung dan brewok.
Terakhir, Panji Gumilang juga pernah mengajaran para santri-santrinya yang mayoritas beragama Islam untuk menyanyikan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ lagu tersebut dikenal sebagai lagu rohani Yahudi yang cukup populer.