Viral Jemaah Haji Asal Takalar Sulsel Minta Pulang Dari Mekah Naik Ojek, Ternyata Alami Demensia

Viral Jemaah Haji Asal Takalar Sulsel Minta Pulang Dari Mekah Naik Ojek.
Sumber :
  • VIVA | Supriadi Maud

Mekah - Viral sebuah video memperlihatkan sorang jemaah haji lanjut usia (lansia) asal Indonesia bernama Muh Arif Dg Rate (68) mengalami demensia. Jemaah haji asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu meminta pulang dari Mekah untuk kembali ke kampung halamannya dengan mengendarai ojek.

Dahnil Anzar Ingatkan Pesan Presiden Prabowo Jangan Main-main Dengan Pengelolaan Haji

Dalam video yang dilihat, jemaah haji Muh Arif Dg Rate tampak sedang berjalan di sekitaran Kabah sambil memegang tongkat dan berencana mencari moda transportasi ojek.

Kemudian, saat dihampiri seseorang yang merekam dan mempertanyakan tujuan dari kakek tersebut. "Ini kita lagi di Mekah pak bukan di Takalar, sekarang bapak mau ke mana," ujar perekam video viral itu.

Hajj Expo 2024 Dibuka, BPKH Ajak Masyarakat Rencanakan Haji Sejak Dini

Merespons pertanyaan tersebut, kakek lantas menjawab mencari pangkalan ojek untuk kembali ke kampung halamannya. "Mau ke Takalar naik ojek, di situ banyak pangkalannya," jawab Kakek Muh Arif.

Menanggapi video tersebut, Ketua kloter 32 yang membawa rombongan calon haji Kabupaten Takalar, Ambo Tuo memberikan keterangan. Dia mengatakan, jika jemaah haji atas nama Muh Arif Dg Rate tengah mengalami gangguan demensia.

Tes CAT dan Wawancara Seleksi Petugas Haji Pusat Digelar 17 Desember 2024

"Calon jemaah haji kita itu atas nama Muh Arif Dg Rate mengalami kondisi demensia setelah diperiksa oleh tim kesehatan dan sekarang sudah ditangani dan berada di kamarnya," kata Ambo dalam keterangannya yang diterima, Selasa 20 Juni 2023.

Dia menjelaskan, video viralnya jemaah haji Muh Arif Dg Rate itu terjadi setelah  rombongan kloter 32 melakukan umrah wajib pada malam hari sekitar Pukul 23.00 waktu setempat.

Saat itu, jemaah haji Muh Arif Dg Rate turut ikut melaksanakan umrah wajib bersama anak dan mantunya serta rombongan lainnya. Setelah putaran ketiga, kondisi fisiknya tidak memungkinkan melanjutkan tawaf hingga akhirnya di istirahatkan.

Ambo Tuo menyebut jika kondisi fisik jemaah haji Muh Arif Dg Rate awalnya masih cukup kuat untuk berjalan, tidak seperti kebanyakan yang menggunakan kursi roda. Namun saat tawaf dia sudah mulai kelihatan kelelahan.

"Awalnya secara fisik kondisi Muh Arif Dg Rate masih baik, cukup kuat untuk melakukan aktivitas ibadah, tawaf dan sa'i. Banyak calon haji lansia menggunakan kursi roda, tapi Pak Arif masih cukup kuat. Namun saat umrah wajib dan tawaf beliau langsung tampak kelelahan dan diistirahatkan," katanya.

Setelah ibadah umrah wajib dilaksanakan, Muh Arif Dg Rate pun sempat dikabarkan hilang dari rombongan. Dia dikabarkan hilang setelah kegiatan tawaf umrah wajib dan sa'i di bukit Shafa dan Marwah. Jemaah haji Arif Dg Rate lantas kemudian dicari hingga pagi pukul 06.00 waktu setempat. Dan tak lama berselang dia pun ditemukan lalu di bawa ke hotel untuk istirahat.

"Jadi kami awalnya tawaf umrah wajib  mulai pukul 23.00 sampai pagi. Begitu selesai, pak Arif tidak ada di rombongan. Jadi kami mencoba menelepon ketua regunya Pak Jamaluddin dan itu beliau mencari hingga pukul 09.00 pagi. Ternyata setelah itu pulang, pak Arif Dg Rate sudah ditemukan oleh tim lainnya dan dibawa pulang ke hotel," ungkapnya.

Ambo Tuo menyebut, jika kondisi Muh Arif Dg Rate memang sudah terbilang pikun. Sebab ketika diajak komunikasi dan jawabannya memang sering tidak nyambung dengan pertanyaan. "Tim kesehatan pantau kondisinya dan memang beliau pak Arif ini sudah menderita demensi. Karna ketika diajak ngobrol dan ditanya, jawabannya selalu tidak nyambung," katanya

Sekedar diketahui, jika Demensia  merupakan sebuah kondisi dimana seseorang mengalami penurunan cara berpikir dan daya ingat. Hal ini yang biasanya terjadi pada orang lanjut usia (Lansia). 
Oleh: Supriadi Maud

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya