Panji Gumilang Gelar Natalan di Masjid Al Zaytun Indramayu, Rela Mati Jika Konflik

Sholat Idul Fitri di Pesantren Al-Zaytun yang Campurkan Jamaah Pria dan Wanita
Sumber :
  • YouTube Al-Zaytun Official

Indramayu – Seolah tak ada habisnya, Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu kembali menuai kontroversi di media sosial. Beberapa waktu lalu sempat heboh para santri boleh berzina karena dosanya bisa dibayar dengan sejumlah uang dan khutbah Jumat mengutip ayat Alkitab milik Nasrani

Terpopuler: Siswi Kristen Sekolah di Madrasah Islam Dapat Bantuan, Rekam Jejak Ketua KPK Baru

Terkini, pimpinan Ponpes Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang mengatakan bahwa dirinya sempat menggelar hari raya Natal di Masjid Al Zaytun Indramayu. Kabar tersebut diungkap Panji Gumilang saat menggelar khutbah diduga di Masjid Rahmatan lil Alamin, Indramayu. 

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @pim_plan@, memperlihatkan bagaimana pimpinan Ponpes Al Zaytun itu dengan tegas dirinya mengizinkan untuk umat Nasrani menggelar Natal di Ma’had Al Zaytun Indramayu. 

Lembaga Amil Zakat Bangun Ruang Kelas Tahfidz di Luwu Timur, Wujudkan Mimpi Generasi Qur'ani

Sholat Idul Fitri di Pesantren Al-Zaytun yang Campurkan Jamaah Pria dan Wanita

Photo :
  • YouTube Al-Zaytun Official

“Tahun berapa yang ada kawan-kawan kita dari Nasrani minta perlindungan kemudian minta mengadakan Natalan di sini (Ponpes Al Zaytun). Kurang lebih tahun 2010 karena di Jakarta sedang rawan,” ungkap Panji Gumilang dalam khutbahnya dilansir pada Selasa, 13 Juni 2023. 

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Bukan hanya mengizinkan menggelar Natalan di kawasan Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang juga mengizinkan untuk merayakan hari raya umat Nasrani itu di dalam masjid Rahmatan lil Alamin. 

“Datanglah kawan kita (umat Nasrani) ‘bisakah kami mengadakan Natalan di Al Zaytun?’. Oh boleh-boleh, mau pakai masjid? Oh ndak karena jam 11 kami harus udah keluar. Ini bisa yang agak lama. Oh ada tempat,” ungkapnya menirukan permintaan dari umat Nasrani tersebut. 

Setelah itu, Panji Gumilang mengaku bahwa pihaknya langsung mendatangi polres setempat untuk meminta izin menggelar Natalan. Pada awalnya, polisi melarang hal tersebut, karena Jakarta pada saat itu sedang tidak kondusif sehingga bisa memunculkan konflik. 

Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat

Photo :
  • Opi Riharjo (Indramayu)

“‘Syekh jangan Syekh, rawan ini. Jakarta begini-begitu’. Bukan Syekh yang melarang. Ah sudah taruhannya Panji Gumilang. Ada jarum jatuh saja yang sifatnya negatif, tanggap Panji Gumilang. Kalo perlu, polisi ikut di sini. Akhirnya terjadi dan berjalan lancar,” tegasnya. 

Lebih lanjut, Panji Gumilang mengatakan bahwa saat perayaan Natal di Al Zaytun, dirinya ikut bernyanyi bersama umat Nasrani tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya ikut bernyanyi bukan berarti pindah agama Kristen

“Saya nyanyi tidak harus menjadi Nasrani. Bisa menyanyi Nasrani tapi tidak perlu menjadi Nasrani. Anda Natalan di Ma’had Al Zaytun, tidak harus jadi Islam. Inilah hidup bersama namanya, sekalipun banyak yang menentang,” pungkas Panji Gumilang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya