Fakta Terbaru Balita di Samarinda Positif Narkoba, Sempat Dianggap Gangguan Jiwa
- ANTARA/Sumarwoto
Samarinda – Seorang bayi berusia 3 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur positif narkoba. Kabar ini tengah menyita perhatian publik pada Senin, 12 Juni 2023.
Sebelum diketahui positif narkoba balita tersebut sempat dianggap gangguan jiwa. Bahkan, dia sampai dilarikan ke rumah Sakit Jiwa (RSJ) lantaran kerap berbicara sendiri selama berhari-hari. Dalam kasus ini terdapat sejumlah fakta terbaru yang ditemui pihak kepolisian. Berikut pemaparannya.
1. Bermula dari diberi air minum
Kapolres Samarinda, Kombes Pol Ary Fadil mengatakan kejadian bermula saat anak ini dan ibunya berkunjung ke rumah tetangga. Kemudian, si anak haus dan meminta minum.
“Oleh pelaku diberi air mineral botol yang ternyata adalah bekas bong sabu," katanya
2. Berperilaku aneh, tidak seperti biasanya
Usai diberi minum, Ary mengatakan balita itu berperilaku aneh selama 2 hari. Seperti sulit tidur, dan tidak mau makan. Kemudian menjadi hiperaktif, mengumpulkan sampah, bermain tisu dan bicara sendiri sampai tertawa terbahak-bahak.
Ibu balita itu menyebut perubahan perilaku anaknya bermula setelah diberi minum air kemasan oleh tetangganya. "Dikira ibunya dia kesurupan, lalu ibunya mengadu pada salah satu anggota reaksi cepat. Dari situ mereka membawa balita itu ke RSJ," jelasnya.
3. Polisi ringkus 3 orang
Ary Fadil mengungkap, pihaknya berhasil menangkap 3 orang pengguna narkoba yang salah satunya diduga meracuni balita menggunakan amphetamin jenis sabu. Hal terungkap usai polisi melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan orangtua korban.
Dari pengakuan tersangka, pelaku sadar dan tahu bahwa air yang dia berikan adalah air kemasan bekas bong sabu. "Pelaku tahu dan mengaku air itu bekas bong," imbuhnya.
4. Polisi dalami asal muasal sabu
Saat ini, balita tersebut sudah pulang ke rumah. Polresta Samarinda dan RSJ terus memantau perkembangan balita itu. Sedangkan tersangka sudah diamankan, sembari polisi mendalami asal - muasal sabu yang mereka konsumsi.
"Kasat Reskoba mendalami dan terus melakukan pengembangan dari mana asal sabu itu," pungkasnya.