Cerita di Balik Video Viral Siswa SD Pilih Pindah ke SLB Gegara Sering Di-bully

Siswa SD Pilih Pindah ke SLB Gegara Sering Di-bully
Sumber :
  • Tiktok

Jakarta – Beredar video seorang anak berseragam sekolah dasar (SD) disebut pindah ke sekolah luar biasa (SLB) lantaran di-bully tengah jadi sorotan di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah pemilik akun TikTok @satriabagus60 pada Selasa, 30 Mei 2023 lalu.

Tren 'We Listen, We Dont Judge' Viral di TikTok, Ini Maksud Arti dan Maknanya

“Ini untuk pelajaran orang tua termasuk saya sendiri yg punya anak masih sekolah.slalu tanya awasi ajak bicara tentang keseharian anak kita, tidak di desa di kota STOOP..!! BU??LIN9,” tulis keterangan unggahan dikutip Selasa, 6 Juni 2023.

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

Dalam video itu, bocah berseragam SD mengaku terpaksa pindah ke SLB lantaran sering di-bully oleh teman-temannya. Sementara, sang ayah menambahkan buku si anak sering dirobek, dan sudah melapor guru namun perundungan tetap terulang.

Belakangan terungkap bahwa pengakuan tersebut tidak benar. Sementara, sejak artikel ini dibuat, Selasa 6 Juni 2023, video itu telah disaksikan lebih dari 4,8 juta kali dan telah menyebar luas di berbagai platform media sosial.

Dikenal Baik, Teman Sekolah Kaget Gamma Tertembak Polisi Akibat Tawuran

Satria Bagus selaku orang yang pertama kali mengunggah video pun langsung memberikan klarifikasi. Menurutnya anak tersebut pindah ke SLB karena memiliki Intellectual Quotient (IQ) yang tidak memungkinkannya menempuh pendidikan di sekolah umum.

“Saya mendapatkan info kalau adek Firmansyah itu tidak bisa meneruskan ke sekolah umum kenapa, karena dia setelah tes psikolog atau tes IQ mendapatkan nilai 50,” jelasnya.

Untuk memperkuat pernyataannya, Bagus juga memperlihatkan hasil psikotes anak usia 12 tahun itu yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga pada 5 April 2023.

Bagus mengungkap, orang tua siswa SD itu bercerita kepadanya bahwa pihak sekolah sudah beberapa kali melarang anak tersebut untuk belajar di SLB, namun si anak mengaku dengan belajar di SLB membuatnya merasa lebih nyaman.

“Saya membuat video klarifikasi ini untuk meluruskan agar tidak ada yang dirugikan atau tersudutkan,” pungkasnya

Wakil Ketua Umum Gerindta sekaligus Waka Komisi III DPR RI, Habiburokhman

DPR Gemes Kapolrestabes Semarang Tak Jawab Panggilan Telepon soal Penembakan Siswa SMK

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyentil Kepala Polrestabes Semarang terkait kasus penembakan yang dilakukan Aipda R terhadap seorang siswa SMK di Semarang.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024