Cerita Mistis Dokter Forensik Didatangi Korban Tewas Pesawat Sukhoi Memakai Kuteks Ungu
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA Trending – Dokter ahli forensik Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti membagikan pengalamannya didatangi oleh korban kecelakaan Pesawat Sukhoi yang menghantam tebing Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 9 Mei 2012 silam.
Hastry membagikan pengalaman ini dalam wawancara eksklusif dengan VIVA yang tayang di kanal YouTube VIVACOID pada Jumat, 16 September 2022 lalu. Dia mengaku, seorang korban dalam tragedi Pesawat Sukhoi mendatanginya melalui mimpi.
Hastry mengungkap saat itu ia dan tim mengalami kendala lantaran banyak body part korban yang hancur berkeping-keping sehingga memerlukan ketelitian ekstra. Kendati demikian ia tetap berusaha agar korban bisa teridentifikasi.
"Saya pesan kepada teman TNI Polri, sekecil apapun part yang ditemukan dibawa, karena untuk kepentingan DNA. Jadi nanti kita periksa semua, bener gak DNA yang keluar sesuai dengan passenger list,” ujar Kombes Hastry dikutip Selasa, 6 Juni 2023.
Saat mengalami kesulitan dalam identifikasi korban, Hastry mengaku ia didatangi oleh sosok perempuan melalui mimpi. Hastri mengungkap, ciri-cirinya terdapat cat kuku atau kuteks berwarna ungu di seluruh jarinya.
“Saya juga kan datang itu gak tau kalau ada pramugari (jadi korban), saya pikirkan penumpang semua," ungkapnya
“Dia datang pakai kuteks ungu-ungu semua. Saya kebangun, minta cari lagi (kepada Tim SAR dan TNI Polri) jenazahnya ‘ini yang pakai kuteks ungu ini pramugari,’ saya bilang begitu,” sambungnya
Saat dilakukan pencarian oleh Tim SAR dari TNI Polri, mereka berhasil menemukan body part korban yang sama persis dengan ciri-ciri sosok wanita yang mendatangi Hastry melalui mimpi, yakni memakai kuteks ungu.
“Dapat kakinya pakai kuteks ungu,” jelasnya
Hastry mengaku kejadian yang dialaminya itu sangat aneh, pasalnya sosok yang datang ke mimpinya seolah memberi petunjuk. Meski aneh, menurutnya hal ini bisa membantu tim untuk mempercepat identifikasi korban.
“Aneh juga sih. Petunjuk-petunjuk aja, (tapi bisa) mempercepat identifikasi,” imbuhnya
Selain korban Pesawat Sukhoi, Kombes Hastry juga mengaku kerap mengalami hal serupa dalam kasus-kasus lain yang ditanganinya.
Untuk diketahui, sebelum tragedi, pesawat berjenis Superjet 100 ini sedang melakukan penerbangan demonstrasi atau joy flight kepada calon pembeli. Pesawat mengangkut 45 orang yang terdiri dari penumpang dan awak.
Menurut laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian pilot saat mengemudikan pesawat. Berdasarkan FDR, pada 14.32 WIB, pesawat menabrak tebing Gunung Salak dengan ketinggian 6.500 kaki atau 2.000 meter di atas permukaan laut.