Uang Study Tour Dibawa Kabur, Ratusan Siswa SMAN 21 Bandung Demo Sekolah
- news.com.au
VIVA Trending – Kekecewaan bisa diungkapkan dengan berbagai hal, salah satunya dengan demo yang dilayangkan ke pihak yang akan diprotes. Seperti yang dilakukan oleh ratusan siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Bandung ini.
Bukan tanpa alasan, mereka marah lantaran study tour ke Yogyakarta yang mereka tunggu-tunggu harus dibatalkan oleh pihak sekolah. Tak sedikit, uang yang telah mereka bayarkan adalah sebesar Rp1,3 juta rupiah.
Total, 350 siswa sudah membayar yang mana total uang yang dibawa kabur adalah senilai Rp400 juta. Melalui akun TikTok @InfoBandungKota, rencananya study tour berlangsung tiga hari mulai Rabu 24 Mei hingga Jumat 26 Mei 2023.
Karena hal ini, para orang tua dan siswa lalu berkordinasi dengan sekolah dan ternyata, pihak sekolah menyatakan, bahwa uang study tour tersebut telah dibawa kabur oleh pihak travel. Beberapa orang pun menggeruduk alamat travel sesuai alamat, namun nahas, kantor travel tersebut ternyata sudah lama tak berpenghuni.
Tampak sisa spanduk kekecewaan dari para siswa bertuliskan 'Proud of You 21' dan 'Rest in Peace 21' terpampang di dinding dan gerbang depan sekolah.
Tak tinggal diam, Tour Manager Grand Traveling Indonesia, Jimmy Tanumihardja, akhirnya angkat bicara soal batalnya kegiatan study tour ratusan siswa SMAN 21 Kota Bandung ini ke Yogyakarta.
Jimmy mengatakan, study tour ini batal karena uang akomodasinya diduga dibawa kabur oknum pegawai travelnya, yaitu sang tour leader (TL).
Jimmy menjelaskan, pada waktu tanda tangan MoU, pihaknya telah menjelaskan kepada pihak sekolah agar pembayaran dilakukan hanya melalui rekening perusahaan. "Sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp 10 juta, melalui rekening yang ditunjuk," ujar Jimmy, tertulis di kolom komentar oleh Info Bandung Kota.
Namun, mendekati batas waktu pembayaran, pihak sekolah tak kunjung membayarkan sisanya. "Kami menanyakan pelunasan tur tapi tidak dijawab," ujarnya.
Agar semuanya jelas, mereka pun kemudian mendatangi sekolah untuk menanyakan masalah biaya study tour tersebut. Dari situlah ketahuan bahwa selama ini uang pembayarannya ternyata ditransfer ke tour leader yang akan membawa tur. "Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," ucapnya.
Atas dasar hal tersebut, Jimmy menambahkan, otomatis pihak travel tidak bisa menjalankan tur karena merasa tidak pernah menerima pembayarannya.