Viral Pekerja Migran Indonesia di Myanmar Minta Tolong Dievakuasi

Pekerja Migran Indonesia di Myanmar Minta Tolong Dievakuasi
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA Trending – Sekelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Myanmar berharap dapat segera pulang ke Tanah Air. Pasalnya, mereka kerap diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan tidak jarang mereka mengalami tindakan intimidasi dan kekerasan.

RI Terima 1,35 Juta Job Order per Tahun dari Luar Negeri tapi Hanya Bisa Salurkan 287 Ribu

Video yang memperlihatkan sekelompok migran Indonesia meminta tolong untuk dievakuasi. Hal ini seperti dilihat dalam unggahan video di sosial media Tiktok @.andre_aries. Mereka ungkap keluhannya.

Pekerja Migran Indonesia di Myanmar Minta Tolong

Photo :
  • Tangkapan Layar
Menteri P2MI: 90 Persen PMI Berangkat ke Luar Negeri secara Ilegal

"Saya harap buat Bapak Presiden Joko Widodo, dan meminta bantuan agar kami segera dipulangkan dari lokasi KK Garden, Myanmar ini. Karena sampai sekarang ini kami belum juga ada dievakuasi, Pak. Saya minta dan teman-teman saya, tolong bebaskan kami, Pak," ungkap salah seorang PMI, dalam unggahan video Tiktok @.andre_aries.

Dikatakan pria bernama Andreas Richardo ini, dia dan teman-temannya satu rombongan sesama PMI yang berjumlah 12 orang, telah berkerja sekitar enam bulan di KK Garden, Myanmar, sebuah daerah yang berbatasan langsung dengan Thailand.

Peringati Hari Migran Internasional, BPJS Ketenagakerjaan Gencarkan Edukasi Perlindungan bagi Calon Pekerja Migran

Namun suasana dan sistem kerja di Myanmar tidak sesuai dengan harapan. Sebab PMI diperlakukan seperti budak, kerap mendapat intimidasi dan tindakan kekerasan, serta tidak diizinkan untuk berinteraksi di luar lokasi kerja.

"Kami sudah menunggu dari tahun kemarin. Dari bulan satu (Januari), kami sudah diurus (proses pemulangan) oleh orang tua kami. Namun dari bulan satu sampai sekarang (Mei) ini, kami tidak juga dijemput-jemput oleh tiga lembaga yang mengurus. Tidak ada evakuasi sama sekali," terang Andreas.

Dalam video unggahan lainnya, Andreas menerangkan awal mula dia dan teman-temannya bersedia bekerja di Myanmar didapat dari informasi lowongan pekerjaan di luar negeri dari media sosial Facebook. Dari informasi tersebut, mereka dijanjikan gaji Rp10 juta per bulan untuk posisi sebagai tenaga administrasi.

Setelah menjalani wawancara secara daring dan memastikan jika pekerjaan yang dijanjikan adalah resmi, mereka pun diberangkatkan oleh agen penyalur tenaga kerja menuju Thailand.

Namun sesampainya di Thailand, agen penyalur tenaga kerja yang berada di negara tersebut, justru meminta paspor dari masing-masing PMI, dengan alasan untuk diuruskan visa kerjanya. Dari situ, mereka kemudian diberangkatkan menuju KK Garden, Myanmar.

Verrel Bramasta

Warganet Puji Verrell Bramasta Saat Aktif di Mesir dan Thailand

Dalam forum itu, Verrell Bramasta terlibat dalam diskusi dengan sejumlah petinggi dari berbagai negara Asia-Pasifik.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024