Viral Cabai Rawit Dibuang ke Selokan, Kok Bisa?
- U-Report
VIVA Trending – Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan sekitar ratusan kilogram cabai rawit hijau dibuang ke selokan. Desas-desus di postingan tersebut, cabai-cabai itu dibuang karena tak laku dijual.
Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit ini diunggah terlihat cabai-cabai ini mengapung memenuhi selokan dan area-area sekitarnya. Video itu diunggah oleh akun TikTok @.kamarbawah44.
Menurut keterangan sang perekam video dan pengunggah, jumlah cabai tersebut menyentuh ratusan kilogram.
Kalau ikan yang di parit udah biasa. Ini yang luar biasa cabai. Akibat cabai tak laku dibuang di parit. Ratusan kilo," ujar sang perekam video, dikutip Senin, 15 Mei 2023.
Dalam video tersebut juga nampak salah seorang warga tengah menyerok cabai-cabai yang dibuat itu. Saking banyaknya cabai yang dibuat hampir membuat saluran air di selokan tersebut mampet karena bercampur dengan sampah lainnya.
Video tersebut pun membuat masyarakat geger. Bagaimana tidak, pada pertengahan hingga akhir tahun lalu harga cabai sempat melonjak hingga ratusan ribu per kg. Namun memang sejak Lebaran 2023 ini, harga pangan mengalami penurunan.
Dilansir dari situs Pusat Informasi Harga Pangan (PIHPS) Strategis Nasional kawasan, per hari ini rata-rata harga cabai secara nasional mencapai Rp 34.650 per kg, turun 2,81% atau sekitar Rp 1.000 dari tanggal 5 Mei kemarin.
Berdasarkan situs tersebut, nampak sejumlah daerah mencatatkan harga cabai rawit hijau dengan harga sangat murah. Salah satunya ialah Boyolali, di mana harga jual rata-rata cabai rawit merahnya Rp 12.500 per kg. Harga tersebut stabil sejak awal bulan Mei.
Video yang telah diunggah itu menarik perhatian netizen dengan melontarkan komentar tanggapan yang kebanyakan heran atas insiden pembuangan cebai rawit:
“Derita petani bg, bapakku gitu juga. Panen kubis kalau harga jatuh buat makan kambing. Hasil jual nggak nutup ongkos panen,"
“Emang sih mubazir. Tapi kalau nggak dibuang, harga nggak akan sesuai jadi dibuang dulu biar cabe sulit. Harga pun nanti sesuai keinginan para petani,"