Cerita di Balik Perjalanan 32 Biksu dari Thailand ke Candi Borobudur

23 biksu berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang
Sumber :
  • Twitter

VIVA Trending – Beredar video puluhan biksu melakukan ritual Thudong dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer. Mereka memulai perjalanan dari Bangkok, Thailand menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Timur untuk merayakan Waisak 2567 BE pada Juni mendatang.

Gunakan Pesawat Ini ke Semarang, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan Netizen

Saat dikonfirmasi, ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan bahwa perjalanan ritual ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Menurutnya perjalanan ini sebelumnya sudah direncanakan sejak tahun 2019, namun terhalang pandemi Covid-19.

32 biksu berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang

Photo :
  • Twitter
Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

Widadi mengatakan Ritual Thudong memiliki kesamaan seperti napak tilas yang dilakukan dengan cara berjalan kaki. Perjalanan ini, kata dia, dimulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, kemudian naik kapal feri menuju Batam lalu disambung pesawat menuju Jakarta.

“Dari Jakarta langsung jalan kaki ke Candi Borobudur,” ujarnya kepada awak media, Senin 15 Maret 2023.

Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta

Widadi menjelaskan, mulanya ada 52 orang yang ikut dalam perjalanan ini, namun hanya 32 orang yang sanggup meneruskan perjalanan. Diketahui mereka telah melakukan perjalanan sejak dua bulan lalu. Mereka juga berasal dari negara yang berbeda-beda, seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia.

Lebih lanjut, Widadi mengungkap dalam perjalanan ini puluhan biksu tersebut tidak membawa uang dan hanya makan dua kali sehari. “Mereka hanya makan sehari 2 kali sampai jam 12 siang. Setelah jam 12 tidak makan sama sekali kecuali minum air putih,” jelasnya

Dia menjelaskan, tidak ada seleksi khusus untuk ikut dalam ritual Thudong ini. Menurutnya semua dilakukan secara sukarela. “Tidak semua biksu sanggup melakukan perjalanan ribuan kilometer ini,” kata Widadi

Adapun tantangan terberat yang dihadapi para biksu adalah cuaca yang berbeda-beda dari setiap negara yang mereka lalui. Bahkan, kata Widadai, ada satu negara yang memiliki suhu panas ekstrem hingga 41 derajat celcius.

Kendati demikian, mereka telah menyiapkan perlengkapan medis dan satu unit mobil ambulans untuk mengawasi kesehatan para biksu ini.

Berbekal semangat dan keyakinan pada tuhan, para biksu selalu menemukan kemudahan saat melakukan ritual Thudong ini. Sebab, kata Widadi, sepanjang perjalanan umat Buddha di berbagai daerah secara sukarela menyiapkan kebutuhan makan dan tempat tinggal sementara.

Bahkan, melalui video yang beredar di media sosial, di Indonesia, kebutuhan makan dan minum puluhan biksu tersebut juga disiapkan oleh beberapa umat beragama lainnya. Misalnya saja di Karawang, mereka dijamu di salah satu pondok pesantren.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya