Dapat Ancaman Setelah Lapor Kasus Pungli, ASN Pangandaran Pilih Resign

Dapat Ancaman Setelah Lapor Dugaan Kasus Pungli, ASN Pangandaran Pilih Resign
Sumber :
  • Instagram @husein_ar

VIVA Trending – Sosok guru muda Husein Ali Rafsanjani, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tengah jadi perbincangan publik belakangan ini. Pasalnya, ia mengundurkan diri dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Pangandaran usai laporkan tindakan pungutan liar (pungli) di Pemkab Pangandaran dan tidak ingin mencabut laporan tersebut.

Viral! Rombongan Presiden Prabowo Kasih Jalan Ambulans, Jadi Contoh Kesadaran Aturan Prioritas

Berawal di tahun 2020, saat Husein yang baru menerima surat tugas sebagai ASN di Kabupaten Pangandaran, harus mengikuti latihan dasar (Latsar) di Kota Bandung.

Namun ia diminta membayar uang transport sebesar Rp270 ribu untuk mengikuti pelatihan h-7 sebelum pelaksanaan. Padahal, biayanya itu sudah dianggarkan. Juga, baik yang ikut atau tidak tetap harus membayar.

Polisi Tangkap 2 Maling Motor yang Seret Korbannya di Cilincing, Pelaku Positif Narkoba

Dapat Ancaman Setelah Lapor Dugaan Kasus Pungli, ASN Pangandaran Pilih Resign

Photo :
  • Instagram @husein_ar

“Yang bikin jengkelnya tuh ikut enggak ikut sama rombongan, kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, harus disuruh bayar,” ujarnya, dikutip dari instagramnya @husein_ar, Rabu, 10 Mei 2023,

ASN Pindah ke IKN Habis Lebaran Idul Fitri, Berikut Spesifikasi Rusunnya

Dilanjut pada saat latihan dasar berjalan, para peserta kembali diminta membayar Rp350 ribu yang tidak diketahui untuk apa uang tersebut. Saat itu, ia benar-benar tidak punya uang. Uang yang dimiliki saat itu hanya Rp500 ribu.

“Sampai yang nagih gitu. Saya bilang 'saya enggak ada uang banget.' Saya kasih screenshot rekening saya, enggak ada, di Rp500 ribu aja enggak ada di rekening waktu itu,” pungkasnya.

Dari situ ia merasakan kejanggalan dan memutuskan untuk melaporkan pungli itu di lapor.go.id. Dia juga mencantumkan bukti-bukti pungli tersebut.

Tak lama setelah ia melaporkannya, tiba-tiba ada yang mencari siapa yang melaporkan itu. Husein menyebut banyak orang yang jadi tertuduh. Oleh sebab itu, dia pun mengaku bahwa dirinya yang melaporkan pungli tersebut.

“Saya enggak mau ngerugiin orang, saya ngaku aja bahwa itu saya yang lapor. Dari situ ditelepon untuk menghadap ke kantor BKPSDM (Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia) Pangandaran di Jalan Parigi,” bebernya.

Setelah itu Husein mendatangi kantor BKPSDM dan disidang oleh belasan orang. Husein mengaku dicecar oleh orang-orang tersebut. Dia ditanya alasan mengapa melakukan pelaporan.

“Saya dikepung 12 orang. Saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan kenapa ngelapor. Saya bilang saya, ya saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu uang ini untuk apa, urgensinya apa,” terangnya.

Dapat Ancaman Setelah Lapor Dugaan Kasus Pungli, ASN Pangandaran Pilih Resign

Photo :
  • Instagram @husein_ar

Husein mengatakan BKPSDM beralasan tidak mempunyai biaya untuk Latsar karena dananya dialihkan untuk masalah Covid. Kemudian, Husein pun meminta bukti tersebut.

“Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya. Saya mintalah surat perpindahan dananya, 'Bu, di mana biar saya laporin nurunin laporan sebelumnya',” bebernya.

Namun, BKPSDM tidak bisa memberikan bukti tersebut kepada Husein. BKPSDM malah beralasan lain. Namun, Husein tetap mendapat jawaban yang tidak masuk akal dan berbelit.

Husein mengaku disidang selama enam jam oleh belasan orang. Dia juga diancam dipecat jika tak menurunkan laporan yang dibuatnya.

Husein yang kala itu masih berusia 24 tahun, malah berani menantang minta surat pemecatan hari itu juga dan tidak ingin laporannya dicabut.

Selain mengancam, Husein menyebut rekan guru di satu sekolahnya juga turut diganggu. Hal itu membuatnya tak nyaman.

“Jadi saya merasa dirugiin gitu. Maksudnya dirugiin diancamnya ke orang lain. Saya enggak bisa tuh. Kalau ngancam ke saya saya mah enggak masalah. Cuma kalau ngancam ke orang lain itu beratlah bagi saya,” tandasnya.

Ancaman terus datang, setahun berlalu surat pemecatannya tak kunjung diterima. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengundurkan diri.

“Saya memutuskan mengundurkan diri. Berat sih orang tua juga berat. Ibu saya nangis-nangis. Ayah saya juga bingung harus ngomong apa. Cuma ya mudah-mudahan ada rezeki lain,” tuturnya.

Husein pun meminta Pemkab menindaklanjuti kasus tersebut. Menurutnya, pihak-pihak yang mengambil pungli harus ditindak tegas.

“Saya memohon banget untuk Pemerintah Pangandaran, udah lah orang-orang kayak gitu jangan dipakai terus, masa mau kayak gitu terus sih. Sudah 2023 ini teh,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya