Dokter Forensik Ungkap Kematian Wanita yang Diduga Sakit Asma Ternyata Dibunuh dalam Kondisi Hamil

Ilustrasi jenazah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Trending – Belakangan ini sosok dokter forensik Stephanie Renni Anindita tengah jadi sorotan. Pasalnya, ia membagikan cerita soal penanganan dengan beberapa jenazah yang bikin bulu kuduk berdiri.

Misalnya saja soal dirinya mendapatkan ucapan terima kasih dari mayat tanpa nama korban perundungan, hingga cerita soal mayat selingkuhan yang alat vitalnya dirubung belatung.

Belum lama ini, ia cerita dengan sosok jenazah wanita yang ternyata dibekap oleh pacar hingga meninggal dalam kondisi hamil. Seperti apa ceritanya? Scroll ke bawah untuk mengetahui ulasan selengkapnya.

dokter forensik Stephanie Renni Anindita

Photo :
  • YouTube Dokter Stephanie

Dokter Stephanie bercerita soal mayat perempuan berusia 20-an ditemukan meninggal di kamar korban. Dari keterangan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), perempuan tersebut ditemukan meninggal diduga sakit asma.

Korban, kata dokter, tinggal dengan om dan tantenya. Awal penemuan korban, ketika om dan tante korban pulang dari kondangan. 

Biasanya, korban sering bermain dengan sepupunya. Lantaran saat itu anaknya tidak bersama dengan korban, mereka menanyakan keberadaan korban ke anaknya.

Banyak Pasangan Usia Subur Punya Masalah Infertilitas, Ini yang Disarankan Dokter

Anak tante korban itu mengatakan jika korban sedang sakit di kamar, asmanya kambuh. Ketika dihampiri di kamar, korban sudah meninggal dunia.

Singkat cerita, om dan tante korban langsung menghubungi orang tuanya dan kemudian di bawa ke rumah sakit. Di saat dilakukan pemeriksaan, dokter forensik menemukan kejanggalan dari tubuh korban.

Seolah Tegaskan Tak Hamil, Mahalini Alami Radang Otot karena Skoliosis

“Waktu saya memeriksa bagian sekitaran mulut korban, dibalik bibir korban saya menemukan luka lecet dan memar yang bentuknya itu seperti cetakan gigi,” terangnya, dikutip VIVA dari tayangan YouTube Dokter Stephanie, Jumat, 5 Mei 2023.

Dokter Stephanie Ahli Forensik

Photo :
  • Tangkapan Layar: TikTok
Polisi: Suami di Cengkareng Bunuh Istrinya dalam Kondisi Hamil

Setelah menemukan kejanggalan itu, akhirnya dokter forensik berkomunikasi dengan penyidik dan pihak keluarga yang kemudian segera melakukan otopsi.

Ia semakin yakin jika korban meninggal bukan karena asma melainkan ada tindakan lain. Hal ini ketika ia ketemukan kejanggalan ketika memeriksa paru-paru korban.

“Waktu saya membuka Rahim korban, saya menemukan janin bayi yang kira-kira usia kandungannya sekitar 2-3 bulan,” bebernya.

Ketika dokter forensik melakukan otopsi, penyidik rupanya telah mewawancarai anggota keluarga korban, yakni sepupu korban.

Dari keterangan sepupu korban, ternyata ada sosok pria yang menemui korban hingga masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar terjadi percekcokan.

Hal ini disebabkan korban menuntut pacarnya untuk bertanggung jawab karena telah dihamili. Tak berpikir panjang, pelaku langsung membukam korban hingga tewas.

“Akhirnya karena gelap mata itu, dia memutuskan untuk membekap mulutnya si korban ini. Waktu membekap korbannya melawan, karena tenaga cowok tenaganya lebih kuat, akhirnya korban berhasil dilumpuhkan dan saat dilumpuhkan itu pacarnya ini ngambil bantal dan membekap wajahnya korban sampai korban tidak bergerak lagi,” tandas dokter Stephanie.

“Kemudian dia menaruh tubuhnya korban di tempat tidur dan diatur sedemikian rupa seakan-akan korban ini sedang tidur. Karena dia tahu korban ini memang punya riwayat asma,” imbuhnya.

Ada cerita menarik lainnya, sebelum melakukan otopsi pada pagi harinya, dokter Stephanie sempat pulang ke kosan terlebih dahulu karena menunggu keluarga korban.

Rupanya, ia pulang bersama sosok mayat yang akan di otopsi pada pagi hari. Hal ini diketahui oleh satpam yang melihat perempuan pulang ke kosan dokter Stephanie.

“Satpam komplek tadi malam itu melihat, ada seorang perempuan itu yang berdiri di depan pagar kos sambil menggendong sebuah buntelan,” ujar dokter.

Karena curiga, satpam tersebut menghampiri perempuan yang membawa buntelan tersebut. Ketika ditanya, perempuan tersebut hanya menyeringai.

Karena satpam tersebut sadar ada yang tidak beres, ia langsung berbalik menuju pos satpam. Ketika setengah jalan ia menengok ke belakang, perempuan tersebut sudah tidak ada.

“Karena sadar ada yang gak beres, akhirnya satpam komplek itu balik badan. Dia jalan ke arah posnya. Waktu di jalan dia sempat nengok ke belakang melihat tapi perempuan itu udah nggak ada. Padahal itu baru berjalan sekitar dua/tiga meteran,” pungkasnya.

“Ciri-cirinya yang diceritakan oleh satpam komplek sama seperti mayat yang tadi baru saya otopsi,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya