Tio Pakusadewo Bongkar Bisnis Haram di Lapas, dari Narkoba Hingga Makanan
- Instagram/pksdw
VIVA Trending – Tio Pakusadewo mengungkap pengalaman dan pengamatannya selama berada di dalam penjara. Tio sendiri sempat dibui lantaran beberapa kali terlibat melakukan pelanggaran hukum karena mengonsumsi narkoba. Pria 59 tahun itu mengungkap praktik yang ada dalam penjara.
Tio Pakusadewo pun membongkar bahwa ada peredaran narkoba yang dilakukan di dalam Lapas secara bebas. Dia juga mengungkap kode yang menjadi tanda adanya transaksi dan penyelundupan Narkoba. Salah satu tanda yang diungkap adalah lampu mati di sel tahanan.
"Tiap beberapa waktu sekali entah seminggu atau dua minggu sekali, mati lampu nih lapas. Itu anak-anak udah pada ketawa-ketawa tuh. Gua waktu pertama kali kan belum tahu ya," kata Tio Pakusadewo seperti dilansir dari kanal YouTube Uya Kuya TV.
“Wah besok enak, besok enak nih (kata anak-anak), apa sih kata gua. Tahunya barang baru (narkoba) baru masuk. Jadi tiap mati lampu ada barang baru masuk tuh," lanjut sang aktor.
Selain itu, Tio juga mengungkap kode yang dilakukan oleh para bandar di dalam lapas saat melakukan transaksi narkoba. Bahkan, selama proses transaksi tersebut, sel tahanan juga dibiarkan tidak terkunci seolah-olah membiarkan transaksi itu berjalan.
"Kalau antar napi kita udah pada tahu. Kalau ada darling lewat, darling itu bandar keliling. Dia teriak "oek" gitu, berarti ini udah ada yang jualan (narkoba). Kalau misalnya kita nggak bisa keluar, kita dikeong (digembok). Kan biasanya selalu dikeong, tapi karena kita sering setor ya keongnya dibuka," lanjutnya.
Selain itu, Tio Pakusadewo juga membongkar bisnis yang dimonopoli anak menteri di lapas. Tio mengaku mengetahui hal tersebut saat mendekam di penjara. Bisnis itu dikelola oleh sebuah yayasan yang melibatkan anak seorang menteri Indonesia.
"Yang menggagas itu bekas napi koruptor. Cuma dia pintarlah, link-nya banyak. Terus, dia menggaet salah satu anak menteri," kata Tio Pakusadewo.
Uya Kuya kemudian mencoba menggali lebih dalam menteri yang dimaksud Tio. Tapi, Tio mengaku tidak tahu menteri itu masih aktif atau tidak. Sang aktor juga tidak mau menyebutkan nama menteri tersebut karena khawatir akan menjadi bumerang.
"Entar kalau gue sebut, lo repot, gue repot. Pokoknya ada lah," ujar Tio. "Dia [anak menteri itu] paling banyak berkuasa di penjara. Kayaknya ada beberapa penjara, enggak cuma Cipinang."
Yayasan yang dikelola anak menteri tersebut memfasilitasi para narapidana melalui sebuah program. Tujuannya supaya ketika para napi keluar dari penjara, mereka bisa mendapatkan kesempatan lebih baik. Namun, Tio merasa program tersebut tak berguna.
"Tujuannya itu mengelola napi-napi itu supaya hidupnya jadi lebih baik katanya. Banyak yang sudah keluar habis itu enggak jadi apa-apa juga. Bu*s*t saja," cibirnya.
Tio mengungkap bahwa yayasan itu juga memonopoli bisnis air sampai kantin di dalam lapas. Para napi yang ada di dalam lapas, mau tidak mau harus membeli air untuk minum hingga makanan di kantin karena yang disediakan lapas kualitasnya tidak baik.