Viral Polisi Lumpuhkan Drone saat Acara Grebeg Syawalan di Keraton Yogya
- TikTok
VIVA Trending – Brimob Polresta Yogyakarta melumpuhkan drone atau pesawat tanpa awak yang terbang melintas di area Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat berlangsungnya acara Grebeg Syawalan. Video pelumpuhan drone itu pun viral di media sosial baru-baru ini.
Melalui unggahan akun TikTok @deonramzy terlihat seorang polisi sedang membidik drone yang terbang tanpa izin menggunakan alat tactical drone jammer gun. Tak lama polisi itu menembak drone tersebut hingga kehilangan sinyal dan mendarat otomatis.
“Ayo dong tertib, kalau sudah dilarang jangan bandel. Detik -detik drone dilumpuhkan di area keraton jogja. Video by diditanggiawan salam satu langit,” tulis keterangan video, dikutip Kamis, 27 April 2023.
Adapun sejak artikel ini dibuat, video itu telah disaksikan lebih dari 3,9 juta kali,disukai 275,6 ribu, dan dipenuhi 1318 komentar warganet.
Lantas mengapa drone harus ditembak jatuh saat peringatan Grebeg Syawalan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat?
Saat dikonfirmasi, Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Condro Kirono mengatakan bahwa benar saat acara Grebeg Syawalan telah dilumpuhkan satu buah drone.
“Ketika berlangsungnya upacara Grebeg, kami telah menertibkan dan mengamankan sebuah drone yang terbang dan melintasi kawasan sekitar Masjid Gedhe,” ujarnya kepada awak media Rabu, 25 April 2023
Dia menyampaikan lokasi acara Grebeg Syawalan sudah dinetralkan sejak Rabu, 19 April 2023 hingga Minggu, 23 April 2023 berbarengan dengan larangan ‘no fly zone’ sudah digaungkan oleh pihak Keraton, sehingga drone dilarang mengudara.
Condro mengungkap bahwa, acara ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat sekitar Keraton. tradisi ini, kata dia, dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Syawal sekaligus menandai berakhirnya bulan Ramadhan.
Upacara tradisi yang rutin dilaksanakan ini biasanya sudah dipersiapkan Keraton dan masyarakat sekitar sejak jauh-jauh hari. Upacara Grebeg Syawal ini pun biasanya dimulai dengan arak-arakan tumpukan atau biasa disebut ‘gunungan’ yang dibuat dari berbagai bahan, seperti nasi, sayur, buah, dan makanan sebagai ungkapan rasa syukur.
Selain sebagai wujud rasa syukur, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antara masyarakat dan Keraton Yogyakarta dalam menggelar acara tahunan ini.