Sebut Klitih Kenakalan Remaja, Polres Semarang Mendadak Trending Twitter
- Twitter @jumintenkoplak
VIVA Trending – Polres Semarang mendadak trending di Twitter dan picu perdebatan. Pasalnya, akun Twitter @_polressemarang memberikan tanggapan laporan dari warganet yang dinilai ‘nyeleneh’.
Dalam video yang beredar, tampak dua orang remaja tiba-tiba didatangi oleh lima orang tak dikenal dengan menggunakan dua kendaraan sepeda motor.
Setelah terjadi percakapan di antara dua kubu, dua dari lima remaja tersebut tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam (sejam) dan mencoba mengarahkan sejam itu ke dua orang remaja. Dua remaja tersebut kemudian kabur terbirit-birit meninggalkan motor kuningnya. Motor korban pun akhirnya dirusak oleh lima orang tak dikenal karena sasarannya tidak berhasil dikelabui.
Pemilik akun Twitter @jumintenkoplak tersebut memberikan informasi dan menandai akun Twitter Polres Semarang bahwasannya budaya klitih yang terjadi seperti di Yogyakarta sudah sampai di Semarang.
“Budaya Klitih sudah sampai ke ungaran Kejadian semalam di dpn dinotoys Ungaran Mohon @_polressemarang di tindak tegas, jgn sampai diberi menjadi-jadi, tuman,” tulis akun tersebut yang mengunggah video pada Selasa, 28 Maret 2023, dikutip VIVA, Rabu, 29 Maret 2023.
Namun, balasan dari akun Twitter Polres Semarang justru membuat warganet geram. Bagaimana tidak, akun tersebut mengatakan jika kejadian itu "hanyalah" kenakalan remaja bukan klitih seperti yang disebutkan akun tersebut.
“Mohon izin min, kejadian tersebut bukan klitih ya, namun kenakalan remaja, karena korban menolak memberi rokok,” komentar Polres Semarang.
Sontak komentar Polres Semarang itu membuat warganet geram. Sebab, tindakan menyerang dengan menggunakan senjata tajam seharusnya bukan disebut sebagai kenakalan.
“Matiin sj generasi muda spt ini..lumayan krg in penduduk gak guna,” salah satu komentar netizen.
Komentar dihapus
Komentar Polres Semarang tersebut langsung menjadi sorotan netizen. Mereka menyayangkan sikap kepolisian yang begitu acuh soal kasus yang seharusnya tidak diremehkan.
Bahkan, beberapa netizen juga turut meramaikan cuitan tersebut dengan melakukan tag kepada akun Twitter Ganjar Pranowo dan Polda Jateng agar memberikan arahan kepada admin media sosial Polres Semarang tersebut.
Setelah komentar tersebut ramai jadi bahasan warganet, Polres Semarang diduga telah menghapus komentar itu. Hal itu disampaikan akun twitter yang mengunggah video tersebut di cuitan lainnya.
Sementara itu, akun Twitter tersebut kemudian membuat cuitan lagi dan menandai akun Polda Jateng yang kemudian di balas oleh akun Polda Jateng sendiri. Pihaknya mengatakan sudah menangani kasus tersebut.
“Terimakasih dulur atas masukannya. Hal ini akan menjadi evaluasi bagi kami. Sebagai informasi, untuk kejadian tersebut saat ini sudah dalam penanganan Polres Semarang,” kata akun Polda Jateng.