Viral Tersangka Pengeroyokan di Bumijo Bantah Omongan Kapolda DIY saat Konferensi Pers
- YouTube: Polda D.I Yogyakarta
VIVA Trending – Video seorang tersangka kejahatan jalan membantah pernyataan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Suwondo Nainggolan saat konferensi pers viral di media sosial.
Diketahui kejadian itu terjadi kala Suwondo tengah menjelaskan kasus pengeroyokan yang dialami pelajar berinisial NH (15) di Jalan Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta yang terjadi pada Jumat, 24 Maret 2022 pukul 05.00 WIB.
Dalam kasus tersebut, kepolisian berhasil menangkap 15 pelaku pengeroyokan, namun saat konferensi pers hanya 6 orang dari mereka yang ditampilkan lantaran 9 di antaranya adalah anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).
Nah, dalam video yang dibagikan akun twitter ini terlihat Suwondo tengah menjelaskan detail kejadian tersebut. namum di tengah penyampaiannya seorang pelaku tiba-tiba buka suara memotong ucapan polisi bintang dua itu.
“Menambahkan kronologi pak, yang pertama memukul rombongan korban. Kami yang diserang, kami melawan, kami yang disalahkan,” kata salah seorang pelaku dikutip VIVA, Rabu, 29 Maret 2023.
Respons Suwondo
Terlihat Kapolda DIY itu terkejut mendengar pernyataan tersebut, meski demikian ia sangat menghargai informasi tambahan yang disampaikan pelaku, lantas dia mengatakan “Nah, ini tolong ya Reserse dicatet, ini info bagus,” kata dia
“Tadi saya sampaikan, korban juga niatnya untuk bertarung, bukan dalam konteks tidak berbuat apa-apa. nah, ini ada informasi bagus Kasat (Reskrim) langsung dibuat di berita acara,” tambah Suwondo
Terakhir dia berpesan kepada jajarannya untuk memeriksa kubu korban agar kasus ini semakin terbuka jelas dari dua belah pihak.
Video Penganiayaan Terhadap Seorang Remaja di Bumijo, Yogyakarta
Reaksi warganet
Viralnya video tersebut di media sosial menyebabkan warganet pun turut andil dalam berkomentar. Terbukti sejak artikel ini dibuat video itu telah disaksikan lebih dari 171 ribu kali dan dipenuhi berbagai reaksi dari warganet.
“Setidaknya sudah tiga kejadian tersangka menyampaikan pendapat saat prescon. Besok2 lagi bakal ga berani polisi pamerin tersangka di muka wartawan,” komentar salah seorang warganet
“Salut sama pak Kapolda DIY,yg mau menerima masukan dan tambahan,klow yg kasus lain malah disuruh diem dan difitnah,” balas warganet
“Akibat perilaku oknum2 yg bejibun.. institusi semakin tdk punya marwah, pelan tpi pasti makin kesini makin tdk ada wibawa. oh Indonesiaku,” kata warganet
“Rakyat dah pada pinter, lebih percaya wartawan dan netijen drpd polisi. dah cerita lama rakyat ga bersalah suka disalahkan begini,” tulis warganet
