Viral Video Gubernur NTT saat Ditanya Masuk Sekolah Jam 5.30 Pagi: Kau Celup!
- Tangkapan layar media sosial
VIVA Trending - Sebuah video jawaban Gubernur NTT Viktor Laiskodat kepada wartawan terkait kebijakan masuk sekolah menjadi jam 5.30 pagi viral di media sosial yang mengundang pro dan kontra.
Dalam video viral itu Gubernur NTT Viktor Laiskodat tampak antara emosional atau bercanda meladeni pertanyaan wartawan.
Saat itu wartawan menanyakan rujukan apa yang dipakainya mencetus aturan masuk sekolah di pagi buta untuk sejumlah SMAN dan SMKN di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
SMAN 2 Kupang Masuk Jam 5 Pagi
- Jo Kenaru (NTT)
“Apakah ada dasar hukumnya terkait kebijakan tersebut,” tanya wartawan ke Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang sedang berjalan.
“Ha? Dasar hukum? kau pikir sendiri,” balas Viktor Laiskodat sambil menunjuk ke arah si penanya.
“Kau pun pagi-pagi datang-datang dasar hukum nanti kau celop di situ nanti," sambung Viktor Laiskodat sambil menunjuk ke arah tanah berlumpur yang berada di samping kakinya.
Mendengar jawaban tersebut, terdengar suara dari perekam video terkekeh dan bahkan menyampaikan terima kasih kepada Laiskodat yang terus melenggang jalan ke depan bersama rombongan.
Sontak video viral itu mengundang komentar netizen. “...Gubernur sok sejajar dengan presiden dengan menteri. Setiap keputusan harus ikut. Kalau tidak ikut maka terancam dipindahkan atau diganti. Kalau banyak bertanya nanti kena celup?” ujar akun Arthur Rini.
Belakangan diketahui bahwa video yang beredar luas tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Gubernur NTT Viktor Laiskodat di SMA Negeri 6 Kupang pada Jumat pagi, 3 Maret 2023.
Sekolah tersebut merupakan salah satu dari 10 sekolah yang melaksanakan uji coba jam masuk sekolah menjadi jam 05.30 dari sebelumnya jam 05.00 WITA. (Jo Kenaru/tvOne/NTT)
Ayah Kandung Muncul Usai 20 Tahun Berpisah, Kisah Natasha Wilona Pernah Hidup Susah dan Tinggal di Gubuk Jadi Sorotan
Dalam wawancaranya beberapa waktu silam, Natasha Wilona sempat mengungkapkan bagaimana dia dan keluarganya pernah hidup susah bersama ibu dan kakaknya.
