Menerima Telepon Penipuan Selama 14 Detik, Uang Pengusaha Ini Raib Rp3,4 M

Ilustrasi menelepon saat mengemudi.
Sumber :
  • Pixabay/Luxstorm

VIVA Trending – Seorang pengusaha di Kuching, negeri bagian Serawak, Malaysia, harus menerima pil pahit. Ia harus rela kehilangan uangnya di rekening bank miliknya sebesar 1 juta ringgit atau setara dengan Rp3,4 miliar.

Anindya Supports Prabowo’s Call for Entrepreneurs to Aid Students

Peristiwa ini dialami Lee, nama korban, hanya karena menjawab panggilan telepon selama 14 detik. Ia mengangkat telepon anonim, dari seseorang yang mengaku dari perusahaan pengiriman Malaysia, Pos Laju.

Ilustrasi pengusaha.

Photo :
  • Pexels/Unsplash
Final Mekaarpreneur, PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital

Kejadian ini terjadi 26 Februari lalu sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Namun hal itu menjadi viral di Malaysia karena seorang politisi bernama Michael Kong mengungkapkannya ke publik, sebagaimana dikutip dari World of Buzz, Jumat, 3 Maret 2023.

"Penelepon mengklaim bahwa ada paket untuknya dan meminta Mr Lee untuk OTP (one time password) banknya," kata Kong kepada wartawan.

Disaksikan Prabowo, Anindya Bakrie Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN-ABAC dari RI ke Malaysia

"Dia merasakan ada yang tidak beres sehingga dia menutup telepon," tulisnya.

Namun setelah ia memeriksa rekeningnya, Lee terkejut karena 1 juta ringgit telah ditarik tanpa persetujuan atau otorisasinya. Menurut catatan banknya, uang miliknya ditransfer ke Celcom Sdn Bhd.

"Uang itu ditransfer dari rekening bank Tuan Lee dalam dua transaksi sebesar RM500 ribu. Tuan Lee tidak menerima OTP atau notifikasi untuk transaksi tersebut," jelasnya lagi.

Hal ini kemudian dilaporkan ke pihak bank dan ke polisi. Kasus itu kemudian dilaporkan sebagai cara scammers terbaru.

Ilustrasi main handphone.

Photo :
  • Unsplash

“Tuan Lee hanya menjawab panggilan telepon, namun 1 juta ringgit di rekening banknya benar-benar dicuri darinya,” ujar Kong lagi.

"Sistem yang dimiliki bank kita sudah ketinggalan zaman. Mereka harus meningkatkan keamanan mereka," katanya mengkritik perbankan Malaysia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya