Polisi Selidiki Dugaan Salah Suntik Bayi Meninggal di RSUD Labuang Baji Makassar

Seorang pria menggendong jasad bayi anaknya yang dia curigai meninggal dunia akibat malapraktik hingga mengalami pendarahan saat dirawat di RSUD Labuang Baji, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA Trending – Kasus dugaan salah suntik di RSUD Labuang Baji Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berujung bayi inisial AF meninggal kini diselidiki polisi. Penyelidikan kasus itu didalami kepolisian lantaran diduga adanya malapraktik di rumah sakit pemerintah tersebut.

"Jadi untuk dugaan sementara korban mengalami malapraktik saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto dalam keterangannya, Kamis 2 Maret 2023.

Dia menjelaskan, bahwa bayi yang masih berusia 1 bulan lebih itu meninggal dunia pada Senin 28 Februari 2023. Awalnya, orang tua korban membawa bayinya berobat ke RS Pertiwi Makassar karena muntah-muntah. Setibanya di RS Pertiwi, korban kemudian diperiksa hingga kemudian diminta dirujuk ke RS Labuang Baji untuk mendapatkan perawatan oleh dokter bedah.

10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara

Pasien bayi meninggal pendarahan di RSUD Labuang Baji, Makassar

Photo :
  • Istimewa/VIVA

First Time Mom Pasti Relate, Influencer Ini Share Pengalaman Bedain MPASI Anak Pertama dan Kedua

"Jadi saat itu ada dokter bedah anak yang sempat melakukan pemeriksaan dan melihat foto ronsennya korban. Salah satu dokter bedah itu bilang kalau besok (28 Februari) akan dilakukan operasi," ungkap Budi menceritakan.
Wanita 40 Tahun ke Atas Masih Ingin Punya Keturunan? Dokter Sarankan Bayi Tabung


Setelah ada arahan untuk operasi, kata Budi, salah satu perawat kemudian terlebih dulu melakukan pengambilan darah untuk sampel. Namun karena tak kunjung menemukan urat nadi, perawat itu meminta bantuan rekannya.

"Perawat yang menangani sempat mencari urat nadi korban untuk disuntik. Namun karena kesulitan perawat itu pun meminta bantuan dari rekannya untuk membantu mencari nadi korban," kata Budi.

Tak lama berselang, oknum perawat itu kemudian menyebut jika korban tiba-tiba pendarahan. Korban disebut pendarahan mulai dari ruang IGD sampai sekitar pukul 01.00 WITA. Akhirnya, korban di bawa ke lantai 3 ruang PICU dan pada pukul 05.10 WITA korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Saat ini, kata Budi, pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait dugaan malapraktik tersebut. Pihak kepolisian akan koordinasi dan meminta keterangan pihak rumah sakit dan keluarga korban.

"Saat ini kita lakukan koordinasi dan klarifikasi dulu kepada pihak Rumah Sakit Labuang Baji. Pihak rumah sakit belum dapat memberikan informasi sampai saat ini,"terang Kombes Budi.

Sementara itu, Direktur RSUD Labuang Baji Makassar Abdul Haris Nawawi yang dikonfirmasi terpisah menegaskan jika dugaan malapraktik itu tidak benar adanya. Dia menyebut, pihaknya sudah bekerja sesuai SOP dan tidak ada kesalahan dalam menyuntik.

"Dugaan itu tidak benar. Karena tidak ada kesalahan prosedur. dokter DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) sudah jelaskan secara rinci. Ketua komite medik juga tegaskan bahwa ini tidak ada kesalahan suntik. Dan memang tidak ada penyuntikan pihak kami. Semua masuk di obat lewat infus semua," tegas Haris.

Haris menuturkan, jika pihaknya akan tetap berkoordinasi langsung dengan orang tua korban. Bayi itu juga sudah dibawa orang tuanya untuk dimakamkan di Jeneponto.

"Tetap kami akan berkomunikasi dengan pihak keluarga. Sudah ada tim ke sana silaturahmi ke pihak keluarga almarhum," terangnya.

Ilustrasi bayi

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah kembali memakan korban jiwa yang mengejutkan. Hal itu diakibatkan adanya konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024