Gurun Arab Saudi Ditumbuhi Banyak Lavender Ungu, Warga: Tidak Ada yang Menyangka

Ilustrasi bunga lavender
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Trending – Gurun pasir yang berada di utara Arab Saudi yang dilanda hujan musim dingin saat ini menyebabkan tumbuhnya bunga-bunga Lavender ungu.

Ini Penyebab Jumlah Pengunjung Margasatwa Ragunan Menurun saat Libur Natal 2024

Seperti yang dilansir dari Straits Times, Kamis, 22 Februari 2023, fenomena itu menarik para wisatawan dari seluruh Semenanjung Arab.

Gurun Arab Saudi Ditumbuhi Banyak Lavender Ungu

Photo :
  • GeoTV
Jalur Pendakian Semeru Kembali Dibuka

Muhammad al-Mutairi berkendara hampir enam jam dari kampung halamannya di pusat kerajaan untuk melihat momentum langka di lanskap padang pasir yang biasanya menjenuhkan.

“Tidak ada yang menyangka ini terjadi di Arab Saudi,” kata guru pensiunan berusia 50 tahun itu seperti dikutip Straits Times saat dia mengamati lautan bebungaan ungu yang membentang sejauh mata memandang padang pasir di sekitar Rafha, dekat perbatasan Irak.

Liburan Akhir Tahun Makin Asyik! Kemenpar Keluarkan Aturan Baru untuk Wisatawan

“Aroma dan panoramanya sungguh menyegarkan jiwa,” kata al-Mutairi tentang tumbuhan yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai lavender liar itu.

Hujan musim dingin membawa banjir yang mematikan ke bagian barat Arab Saudi akhir tahun lalu, tetapi di wilayah utara justru membawa kehidupan ke padang pasir.

Nasser al-Karaani melakukan perjalanan 770 km dari ibu kota Riyadh untuk melihat bunga berwarna-warni sebelum mereka berbaring

Pemandangan ini berlangsung dari 15 hingga 20 hari dalam setahun, dan kami datang ke sini khusus untuk menikmatinya,” kata pengusaha Saudi berusia 55 tahun itu.

Dia menurunkan tenda dari kendaraannya lalu mendirikan tenda dengan sekelompok teman sebelum berkumpul di sekitar api pemenang untuk minum teh panas.

Lavender.

Photo :
  • U-Report

“Suasana ini membuat saya merasa nyaman,” ujar Karaani yang mengenakan jaket tebal di atas gaun thobe tradisionalnya.

Di seberang padang pasir, para pengunjung mendirikan tenda dan memasak makanan di atas api terbuka. Penduduk di daerah itu menjauh untuk mencegah mereka memakan bunga yang menarik perhatian para wisatawan.

Hamza al-Mutairi, yang sedang berkemah dengan teman-temannya, mengatakan dia merasa “disegarkan” oleh lanskap alam itu.

“Ini memberi seseorang motivasi baru untuk hidup,” kata pria Saudi berusia 56 tahun itu.

Di dekatnya, Abdul Rahman al-Marri mengatakan dia telah berkendara jauh-jauh dari negara asalnya Qatar untuk melihat sekilas bunga yang semarak itu. Pemandangan itu disebutnya sepadan dengan perjalanan lebih dari 12 jam.

“Rasanya seolah-olah Anda berada di surga,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya