Wakapolda Banten Undang Penjual Bubur Ayam hingga Borong Jualannya, Usai Anaknya Lolos Jadi Polisi

Wakapolda Banten Muhammad Sabilul Alif
Sumber :
  • Instagram

VIVA Trending Tidak semua orang mudah untuk menggapai impiannya, meskipun terkadang mimpinya terlalu tinggi.  Begitupun halnya untuk menjadi seorang polisi yang merupakan salah satu cita-cita paling digantungkan banyak orang di negeri ini.

Korban Kerusuhan Acara Keagamaan di India Terus Meningkat Jadi 116 Orang Tewas

Berbagai perjalanan berliku pun harus dilewati demi menembus impiannya yang dinilai sangat mustahil tersebut. Mulai dari rintangan hingga cacian yang menimpanya tak bisa mematahkan perjuangannya untuk meraih impiannya tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan seorang pria paruh baya yang sukses merawat hingga mendidik anaknya hingga berhasil menjadi seorang anggota polisi.  Dia adalah Arsadi, seorang pria yang hanya berprofesi sebagai penjual bubur ayam keliling ini sukses menghasilkan seorang putra yang kini menjadi seorang polisi.

Bentrok Suku di Kenyam Nduga Papua, Tiga Orang Meninggal Dunia

Dirinya lolos menjadi anggota kepolisian meskipun hanya dibesarkan dari seorang penjual bubur ayam keliling. 

Momen membanggakan anak dari penjual bubur ini pun terekam melalui unggahan akun TikTok @poldabanten pada Rabu, 8 Februari 2023 yang lalu. 

Cerita Nasabah PNM Mekaar Geluti Hobi Rajut yang Membawa Hoki

Wakapolda Banten bersama anak didiknya.

Photo :

Pada unggahan video tersebut memperlihatkan saat sang putra dari Arsadi si penjual bubur ayam yang berhasil lolos menjadi anggota kepolisian sedang melakukan upacara di Lapangan SPN Polda Banten pada Selasa, 7 Februari 2023 yang lalu.

Bermula dari Wakalpoda Banten Brigjen Pol. M.Sabilul Alif yang memanggil satu per satu para siswi dari berbagai elemen masyarakat.

"Saya ingin memastikan yang ada di depan mata saya ini dari berbagai suku dan berbagai elemen masyarakat," terang Wakapolda Banten Brigjen Pol.M.Sabilul Alif.

"Anaknya tukang bubur ayam.. anaknya tukang tambal ban?" seru Wakalpoda Banten saat memandu upacara.

Agung Maulana yang pertama kali dipanggil pun langsung menghadap Wakapolda Banten saat dirinya dipanggil menjadi salah satu anggota yang berasal dari seorang penjual bubur.

"Siapa bapamu?" tanya wakapolda Banten.
" Arsadi.." jawab Agung Maulana.
" apa pekerjaannya?" sambung tanya lagi.
"Siap penjual bubur!" saut Wakapolda lagi.
"Bener? bukan yang punya restoran bubur?" serunya.
"Siap tidak!" tegas pria yang merupakan anak dari penjual bubur terhadap Wakapolda Banten saat ditanya.

Mendengar jawaban dari salah satu siswanya tersebut, Wakapolda Banten Muhammad Sabilul Alif pun langsung mengatakan bahwa dirinya besok akan membeli jualan milik ayahnya tersebut.

"Saya besok beli, satu gerobak bubur." janjinya pada Agung Maulana saat upacara berlangsung di Lapangan SPN Polda Banten, Selasa, 7 Februari 2023.

Selang beberapa hari, ternyata Muhammad Sabilul Alif benar-benar membeli barang dagangan milik orang tua dari salah satu siswanya yang menjadi anggota polisi itu. Hal ini terekam dalam sebuah unggahan video yang baru-baru ini beredar dan viral di media sosial.

Wakapolda dan tukang bubur ayam

Photo :

Mengutip unggahan video yang dibagikan oleh akun TikTok @penguatdiri11, memperlihatkan momen mengharukan sekaligus menarik perhatian  saat Wakapolda Banten Brigjen Pol. M. Sabilul Alif bertemu langsung dengan salah satu orangtua dari siswa didikannya yang bernama Agung Maulana, yakni Arsadi.

Arsadi si penjual bubur ayam keliling ini tentu merasa mendapat penghormatan karena diundang langsung oleh Wakapolda Banten yang baru saja menjadi Perwira Tinggi di Polri ini. Tidak hanya diundang, Muhammad Sabilul Alif juga memborong dagangan orangtua dari Agung Maulana ini hingga habis.

Berlangsung di halaman Polda Banten, Muhammad Sabilul Alif pun mengajak jajaran anggota kepolisian lainnya untuk menikmati sarapan bubur ayam milik orang tua dari salah satu anak didikannya tersebut yakni Agung Maulana, sebelum melakukan tugas.

Sebagai Wakapolda Banten, Sabilul tentu merasa bangga ada salah satu siswanya yang berhasil meraih mimpinya menjadi seorang aparat penegak hukum meskipun hanya berasal dari keluarga ekonomi rendah. 

Bak ketiban durian runtuh, Arsadi terangkat derajatnya dengan kelulusan putranya, mendapat kehormatan dengan diundang oleh Wakapolda Banten, dan rezeki untuknya ketika dagangannya bisa habis bersih dalam waktu singkat di satu tempat tanpa letih berkeliling.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya