Mengejutkan, Pembakar Alquran Ketahuan Bercakap Mesum Ke Anak Lelaki
- Istimewa
VIVA Trending – Politisi sayap kanan Swedia Denmark, Rasmus Paludan, yang sempat heboh karena aksinya sebagai pembakar Alquran, belum lama ini tertangkap basah oleh netizen bahwa dirinya sempat melakukan dialog seksual kepada laki-laki bocah laki-laki di bawah umur.
Hal ini diketahui setelah sebuah rekaman audio dari percakapan online yang diduga dilakukan politisi rasis tersebut di media sosial Discord pada Agustus 2021 bocor.
Dalam rekaman itu, terdengar bahwa dia bercerita kepada beberapa anak di bawah umur tentang skenario seorang guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki di depan kelasnya.
"Dia menangis seperti belum pernah menangis sebelumnya," kata Paludan saat bercerita mengenai cerita yang mengganggu tersebut kepada audiens mudanya, dikutip dari TRT World, Jumat, 10 Februari 2023.
Para pengguna atau korban lainnya memberikan informasi kepada Paludan bahwa pendengar dalam platform itu berusia sekitar 13 hingga 17 tahun.
Hal ini jelas melanggar hukum di Swedia karena seorang anak bisa memberikan persetujuan tentang hak dirinya pada usia 15 tahun ke atas, namun Paludan terus melakukan percakapan seksual dengan anak 13-14 tahun.
Contoh lain dari percakapan yang menunjukkan perilakunya terjadi pada 11 Agustus 2021, antara orang yang diduga Paludan pengguna Discord lainnya, termasuk anak di bawah umur.
Ketika itu, dia dan pengguna Discord lain, termasuk anak di bawah umur yang menyebut saja Pengguna 1, terlibat percakapan seksual
Paludan bercerita dan mengimajinasikan bagaimana Pengguna 1 melakukan aktivitas seksual dengan seorang anak laki-laki di belakang toko kelontong Netto. Menanggapi cerita yang tercantum Paludan, pengguna lain bertanya kepada Pengguna 1.
"Apakah Anda bekerja di Netto, atau apa? Berapa umur Anda?" tanya pengguna lain.
"Saya tidak bekerja di Netto, saya berusia 14 tahun," kata Pengguna 1.
Kemudian pada 14 Agustus 2021, ia kembali menceritakan hal cabul kepada anak di bawah umur. Orang yang diduga Paludan itu memberi tahu dirinya "telanjang" saat berjalan di sekitar dapur.
Selain itu, Paludan berbicara soal Islam kepada anak laki-laki sebagai upaya 'mendidik.' Paludan menjelaskan kepada mereka mengapa tidak "menyukai agama itu".
Sayangnya, politikus sayap kanan tidak menerima tuntutan hukum apapun atau permintaan atas pembicaraan seksual tersebut.
Seperti diketahui, Paludan menjadi sorotan usai membakar Alquran di depan Kedutaan Besar di Stockholm dan di Kopenhagen, Denmark. Banyak pihak yang murka dan mengecam aksinya. Apalagi, gara-gara aksinya tersebut, Swedia terancam gagal bergabung dengan NATO.