Viral Aksi Ibu Cekoki Bayi Minum Kopi, Ini 6 Dampaknya Bagi Kesehatan Bayi
- Istimewa
VIVA Trending – Beredar video di TikTok seorang ibu memberikan kopi kepada bayinya. Dalam keterangan teks yang terpampang di video, sang ibu menyebut minuman tersebut mengandung susu ketimbang susu kental manis.
Meski demikian, banyak netizen yang menyayangkan sikap tersebut karena dinilai membahayakan bayi. Berkaca pada kasus itu, sebagian dari orang tua juga kerap berbagi kopi dengan bayi atau balita mereka.
Lalu, bolehkah bayi minum kopi? Jawabannya tidak. Melansir dari Healthline, American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan anak-anak dan remaja seharusnya tidak minum minuman yang mengandung kafein.
Hal tersebut tentu saja termasuk bayi. Kafein sama sekali tidak memiliki tempat dalam asupan untuk anak-anak dan remaja. Sebaliknya, orang tua perlu memastikan bayi dan balita mereka mengkonsumsi makanan yang sehat secara teratur.
Hal tersebut juga termasuk jumlah susu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka. Susu merupakan sumber penting vitamin D dan kalsium untuk tumbuh dan membangun tulang yang kuat.
Bagi orang dewasa, kafein dapat membuat tubuh menjadi segar, waspada, dan siap menangani daftar tugas yang panjang. Namun perlu diingat, ukuran tubuh orang dewasa yang hanya dapat memproses kafein dengan lebih efektif.
Badan bayi tidak bisa menangani kafein sehingga jumlah yang kecil saja dapat mempengaruhi dampaknya. Bayi akan menimbulkan sejumlah reaksi seperti gelisah, cemas, dan gampang marah.
Bayi bahkan bisa saja mengalami gejala seperti kolik atau nyeri yang berasal dari usus halus atau usus besar. Berikut dampak kesehatan bagi bayi yang minum kopi, seperti dikutip dari Mom Junction:
- Bayi menjadi lekas marah karena efek pada sistem saraf. Kafein dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala sehingga membuat bayi rewel.
- Kafein dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Pada bayi, hal tersebut juga dapat terjadi apabila terlalu banyak minum kopi pada satu waktu atau beberapa kali.
- Kemungkinan bayi menjadi kurang tidur.
- Kafein termasuk diuretik karena dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Popok pada bayi menjadi sering kotor karena terlalu banyak mengkonsumsi kopi. Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi.
- Konsumsi kafein yang sering dapat mempengaruhi metabolisme dan penyerapan kalsium sehingga meningkatkan resiko kesehatan tulang yang buruk dan keropos tulang.
- Kafein dan zat lain dalam kopi dapat merangsang produksi risiko asam lambung.sehingga meningkatkan refluks asam. Bayi dengan penyakit refluks gastroesofagus atau GERD dapat mengalami gejala pernapasan akut setelah minum kopi.
Perlu diingat, bayi sangat tidak dianjurkan diberi minuman kopi. Jika bayi tumbuh menjadi anak-anak, jangan khawatir kalau mereka suka mencicipi kopimu.