Street Food di Belakang Mall Grand Indonesia Hilang, Tutup Permanen?
- twitter.com/@txtdrkuliner
VIVA Trending – Untuk pecinta kuliner kaki lima atau street food, pasti sudah tak asing dengan para penjual jajanan atau pedagang kaki lima (PKL) di belakang mall mewah di Jakarta Pusat, Grand Indonesia.Â
Kawasan yang bernama Kebon Kacang ini memang selalu ramai dikunjungi karena menjual makanan-makanan dengan harga murah, yang agak kontras dengan harga makanan yang dijual mall di sekitarnya, yaitu Grand Indonesia dan Plaza Indonesia.
Beberapa makanan yang dijual di sana pun sempat viral di media sosial, seperti ayam cabe hijau, jajanan korea dengan harga mudah, sate padang porsi banyak dan lainnya.Â
Namun, belum lama ini dikabarkan bahwa daerah yang selalu ramai tersebut kini sudah sepi dan para PKL telah digusur. Beberapa akun di media sosial Twitter membagikan potret jalan Kebon Kacang yang lebih "sepi" dan tak ada penjual makanan yang berjualan.Â
Pemandangan ini tentu tak biasa, mengingat kawasan ini sudah populer dengan berbagai jajanannya. Seolah sudah menjadi pemandangan biasa apabila lokasi tersebut penuh dengan gerobak dan tenda, serta pengunjung yang membeli.
Meski belum ada penyataan resmi dari pihak Pemprov DKI atau berwenang lainnya, banyak masyarakat yang berkata bahwa alasan para PKL ditertibkan karena kunjungan Perdana Menteri Malaysia ke Indonesia. Hal ini disebutkan oleh akun Twitter @oceanddeep yang menyatakan mendapat informasi dari salah satu penjual pancong di wilayah tersebut.Â
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memang tengah berkunjung ke Indonesia untuk urusan kenegaraan. Ia Indonesia pada Minggu pekan lalu.Â
Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apakah daerah street food tersebut akan ditutup secara permanen atau hanya sementara.
Beberapa pengguna media sosial, salah satunya di akun TikTok @fransiscayuly meng-update bahwa hingga hari Jumat tanggal 13 Januari 2023, jalanan masih sepi dan belum ada tanda-tanda para penjual kuliner akan kembali berdagang.
Hal ini tentu mendapat tanggapan pro dan kontra dari netizen. Tak sedikit yang setuju dengan pembubaran tersebut secara permanen karena dianggap selalu menjadi biang kerok kemacetan dan sampah yang berserakan di jalanan. Namun, banyak pula yang tak setuju dan kecewa jika tempat itu ditutup secara permanen, karena harga yang murah dan lokasi yang cukup strategis.Â