Kerabat Bongkar Fakta Memilukan, Ini Alasan Herman Moedji Tinggalkan Ibu Eny dan Tiko

Tiko
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube Rumpi

VIVA Trending – Belakangan ini kisah Tiko yang merawat ibu Eny selama belasan tahun tanpa listrik dan air menyita perhatian publik. Publik pun dibikin decak kagum dengan perjuangan Tiko selama 11 tahun merawat ibu Eny sendirian. Apalagi, Tiko mengaku tidak tahu siapa sosok ayahnya. 

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

Sementara itu, Tiko menjelaskan bahwa ibu Eny berubah sikap sampai diduga ODGJ sejak berpisah dengan Herman Moedji Susanto. Asumsi publik menganggap bahwa Herman Moedji tersebut sengaja meninggalkan Tiko dan ibu Eny di rumah mewah

Namun, salah satu kerabat terdekat ibu Eny yang bernama Sumaryono membantah bila ayah Tiko disebut meninggalkan ibu Eny dan Tiko. Menurut dia, Herman Moedji sempat adu cekcok dengan ibu Eny karena masalah ekonomi sampai Herman memilih pergi dari sana. 

Mobil-mobil yang Viral Rusak di Cibinong Ternyata Bukan karena Pertamax?

Tiko

Photo :
  • YouTube Ngobrol Asix

“Pak Herman waktu itu bukannya meninggalkan ibu Eny, tetapi mereka sempat adu cekcok rumah tangga mungkin karena masalah ekonomi, saat itu pak Herman bisnisnya mulai menurun, mungkin juga ibu Eny gak terima," kata Sumaryono dikutip dari YouTube Dendenny.

Ibunda Meninggal Dunia, Dede Yusuf Ungkap Keinginan yang Belum Tercapai

Bukan hanya itu saja, ternyata ayah Tiko diusir saat itu dan langsung pergi meninggalkan rumah mewah dengan mengendarai mobil truk dan membawa barang-barang pribadinya. 

"Yang lebih sedih lagi, pak Herman itu disuruh pergi bareng sama truk angkutan barangnya," bebernya.

Sejak kepergian ayah Tiko setelah tiga tahun, Herman Moedji Susanto meninggal dunia tepat pada tahun 2015 di Desa Bayemtaman, Kabupaten Magetan.

"Pak Herman baru beberapa tahun di Madiun dia meninggal pada tahun 2015 di kebumikan di desa Bayemtaman, Kabupaten Magetan," jelasnya.

Lebih lanjut, Sumaryono juga menjelaskan bahwa sosok ayah mendiang Tiko ini dikenal cekatan dalam menjalankan bisnis sehingga bisa membeli beberapa unit rumah mewah saat itu. Bisnis yang dijalankan saat itu pun cukup banyak, tapi malah ditipu rekan bisnisnya. 

Tiko dan sang ayah

Photo :

"Pak Puh itu memang cekatan jadi memang bisa beli rumah di Bintara dan Klender. Selain dia di departemen keuangan dia itu juga terakhir jual beli mobil di sewain," ungkapnya.

"Kemudian terakhir itu dia cerita ke saya dia di tipu rekan bisnisnya, itu mobil bikinan Amerika, jadi suratnya ada tapi mobilnya gak ada. Setelah itu kami lost kontak, saya dengar pak Puh akhirnya pindah ke Madiun," sambungnya.

Sebelum tiu, Tiko menceritakan bahwa saat tinggal oleh ayahnya, kondisi ibu Eny masih dalam keadaan baik-baik saja. Tapi, sejak tahun 2015 setelah kepergian Herman Moedji Susanto, ibu Eny mulai mengalami depresi. 

"Kondisi mama sih waktu itu masih baik-baik aja belum separah sekarang ini. Kondisinya berangsur parah itu mulai dari tahun 2015 sampai 2016 setelah kepergiaan papa," sambungnya.

Tiko juga menceritakan saat kepergian sang ayah yang membuat dirinya sangat sedih kala itu. Apalagi Herman Moedji tengah sakit-sakitan lantaran usianya yang hampir menginjak 80 tahun. 

"Sebenernya sedih juga waktu itu pas papa pergi apa lagi kondisi papa sakit-sakitan usianya hampir 80 tahunan," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya