Viral, Kisah Mistis Konser di Desa Gaib di Kaki Gunung Merapi - Part 2

Gunung Merapi memuntahkan awan panas.
Sumber :
  • BPPTKG

VIVA Trending – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam grup band musik religi asal Yogyakarta mengalami kejadian di luar nalar setelah diundang mengisi acara di salah satu desa di kaki Gunung Merapi pada November 2011 silam.

Kisah mengerikan ini dibagikan oleh Resti Sofiani atau yang akrab disapa Sofi, selaku vokalis grup band religi tersebut di YouTube RJL 5 yang diunggah pada 6 Desember dengan judul ‘Kisah Konser Ghaib Musik Religi di Kaki Gunung Merapi 2011’.

Erupsi terbesar Gunung Merapi tahun 2010

Photo :
  • ANTARA/Anis Efizudin

Dalam kisah sebelumnya, Sofi mengungkap ia dan 7 orang temannya sempat mengalami kejadian aneh saat mengisi acara di salah satu desa di kaki Gunung Merapi. Ia mengatakan tamu undangan yang hadir sangat menyeramkan dengan tatapan kosong dan pucat.

Bahkan, ia juga sempat disuguhkan teh hangat dan air mineral kemasan yang beredar tahun 90-an oleh pemilik rumah. Selain itu, Sofi mengungkap bahwa isi rumah sangatlah kotor dipenuhi dengan jaring laba-laba dan debu yang tebal, serta di dalam kamar terdapat kasur kapuk tua usang berwarna coklat kotor.

Untuk kisah Sofi part 1 dapat disimak di sini.

Singkat cerita, selesai mengisi acara, Sofi yang sudah ketakutan meminta untuk segera pulang. Ia dengan panik meminta teman-temannya segera berkemas dan segera pergi dari lokasi tersebut.

Namun, lanjut dia, teman-temannya masih belum mau pulang karena disuguhkan makanan oleh pemilik rumah. Sofi melihat makanan yang dihidangkan bukan makanan atau lauk pada umumnya, namun entah kenapa rekan rekannya makan dengan lahap.

Teman-teman ku di situ pada makan, pas aku lihat makanannya, yang aku lihat itu bunga sajen, oseng-oseng bunga,” ungkap Sofi

Sambil menunggu rekannya makan, Sofi mengajak ibu yang menghidangkan makanannya untuk mengobrol. “Bu, ngapunten nggih, ini acara apa ya? pengantinnya mana ya?” tanya Sofi berusaha untuk ramah.

Pengantinnya wes (sudah) mati nduk,” jawab sang ibu dengan ekspresi datar.

Setelah makan, mereka pun langsung bergegas meninggalkan tempat tersebut. Sofi dibuat sedikit terkejut dengan perilaku teman-temannya yang menjadi panik saat mengendarai motor. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 2 dini hari. Rombongan melaju dengan kecepatan tinggi dan terus membunyikan klakson secara bersahut-sahutan.

Itu semuanya di jalan gak karuan bawa motornya, mungkin mereka merasakan apa yang aku rasakan juga,” terangnya

Ilustrasi - Kondisi hujan abu tipis dampak erupsi Gunung Merapi yang didokumentasikan oleh warga di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Minggu, 8 Agustus 2021.

Photo :
  • ANTARA
Banting Harga! Inilah Hunian Berhantu di Jakarta yang Tak Laku Meski Dijual Murah

Pada akhirnya Sofi dan rombongan berhasil menemukan jalan yang diterangi lampu. Ia pun mengaku senang saat melewati jalan tersebut. Tapi, lanjutnya, kejadian mengerikan kembali ia alami.

Sofi merasa ada yang mengikutinya di belakang, ia melihat bayangan hitam yang sekilas terbesit dari sorotan lampu. Ia pun mengaku saat itu ransel yang dipakai menjadi sangat berat, padahal hanya berisi baju dan sepatu untuk mengisi acara.

Merinding, Momen Rachel Vennya Uji Nyali, Sempat Terdiam, Lihat Sesuatu?

Itu kondisi badan ku sudah demam habis dari atas, tapi tasku beratnya gak wajar, aku mulai ngerasa gak enak,” ungkapnya

Lebih lanjut, Sofi mendengar suara yang cukup jelas di atas kepalanya. “Aku nengok ke atas, aku langsung teriak sekeras-kerasnya, tapi teman ku, yang bawa motor gaada yang dengar,” sambungnya

Mengerikan! Begini Kronologi Bocah 7 Tahun Disekap hingga Ditodong Pisau di Pospol Pejaten

Sofi mengatakan saat itu melihat sosok hitam, sangat besar dan menyeramkan seakan ingin meraihnya. “Aku gak bisa menggambarkan, kalau Reog kan ada seninya, ini enggak, ini bener-bener setan,” terangnya lagi

Sofi menangis dan panik sambil memukul-mukul punggung rekannya yang membawa motor. Kendaraan melaju dengan sangat cepat, di tengah perjalanan Sofi melihat makhluk-makhluk mengerikan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Erupsi Gunung Merapi

Photo :
  • vstory

Akhirnya mereka berhasil menemukan jalan raya yang dilalui banyak kendaraan. Namun, kata Sofi, tempat tersebut berbeda dengan tempat yang kemarin sore mereka lalui, yang memakan waktu hingga 5 jam.

Kali ini mereka sampai ke jalan raya hanya memerlukan waktu 1 jam sejak mereka pergi dari lokasi acara misterius tersebut.

Loh, kok kita di sini, kemarin gak lewat jalan ini,” ujar mereka, Sofi mencontohkan

Akhirnya mereka pun pulang ke rumah. Sejak kejadian itu ia mengaku menjadi trauma setiap disuguhkan teh hangat saat bertamu.

Kembali ke desa misterius

Keesokan harinya, setelah di rumah, Sofi menceritakan kejadian ini ke pacarnya, kini sudah menjadi suaminya. Sang kekasih yang memiliki rasa penasaran soal kejadian semacam ini pun memaksa Sofi untuk mengantarnya kembali ke tempat misterius tersebut.

Sofi berkali kali menolak namun rasa penasaran pacarnya memaksa Sofi untuk kedua kalinya ke desa tersebut, di hari yang sama, sore hari mereka pergi ke lokasi desa misterius. Sofi masih ingat betul nama desa dan orang yang mengundangnya (Pak Tugiono).

Motor yang dikendarai pacar Sofi berjalan menuju arah yang sama dengan yang ia lalui kemarin. Saat itu diperkirakan pukul 5 sore. Perasaan Sofi sudah tidak enak. Namun tiba-tiba ia hilang arah, ia merasa jalur ini begitu berbeda dengan yang terakhir ia ingat.

Mobil tua disita pemerintah India.

Photo :
  • Cartoq

Bahkan, bangunan yang menyerupai mall tadi tak ia temui. Mereka pun bertanya pada seorang ibu-ibu yang tengah berjalan di tepian jalan tepat di samping lokasi pemakaman.

Bu maaf, tau alamat ini ga ya?” tanya Sofi sambil menyodorkan kertas bertuliskan lokasi alamat acara kemarin.  “Di sana mba, lurus, itu dulu posisi desanya. Tapi sekarang udah gaada lagi mba” sahut sang ibu, membuat Sofi terkejut

Mereka meneruskan perjalanan, hingga tidak ditemui lagi jalan untuk kendaraan. Di ujung jalan, Sofi menemukan banyak bangkai truk dan bus yang rusak parah, tidak ada jalur desa maupun rumah warga yang beberapa waktu lalu ia dan teman-temannya kunjungi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya