YouTuber Asal London Mahyar Dinilai Hina Batik G20, Minta Maaf!
- Istimewa
VIVA Trending – Jagat twitter dihebohkan dengan sebuah cuitan oleh YouTuber asal London, Mahyar Tousi. Disebut jika Mahyar menghina para pemakai batik dengan sebutan ‘idiot’.
Ia menuliskan sesuatu yang tidak pantas di media sosialnya terkait kemeja batik yang digunakan para petinggi negara saat menghadiri acara KTT G20 di Bali.
“What on earth are these idiots wearing (Apa yang dipakai orang idiot ini?),” tulisnya di akun Twitter @MahyarTousi.
Dalam unggahan foto yang ia komentari itu, terlihat ada PM Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Rishi Sunak, Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Pendiri WEF Klaus Martin Schwab. Mereka mengenakan batik berwarna merah cerah, dan juga beberapa diantaranya berwarna gelap.
Atas unggahannya tersebut membuat dirinya dikecam oleh masyarakat Indonesia karena dinilai telah menghina batik yang dikenakan para delegasi saat menghadiri acara di Bali.
Bahkan sosial media Instagram Mahyar Tousi diserang oleh netizen Indonesia akibat tidak terima atas ejekan yang Mahyar Tousi unggah di Twitter miliknya tersebut.
Caption berubah
Lantaran diserang habis-habisan, ia memutuskan untuk menghapus tweet kontroversialnya itu. Namun tweetnya sudah terlanjur viral dan disebar luaskan. Ia pun mengunggah ulang foto tersebut dengan caption yang berbeda.
“Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia,” tulisnya dalam caption unggahan terbarunya.
“Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi kaki tangan kelompok dan budaya untuk tujuan PR… ngeri dan berusaha keras. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut,” cuitan lainnya.
“Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian,” cuitan Mahyar Tousi.
Minta maaf
Ia pun meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi atas tweet kontroversialnya. Ia mengaku tidak mengetahui budayanya.
“Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya,” ucap permintaan maafnya.