Demi Bertemu Ibu Kandung, Dua Bocah Ini Ngumpet dalam Kardus
- Maluku Terkini
VIVA Trending – Seorang anak pasti akan mencari dan membutuhkan kasih sayang dari induknya yakni ibu kandungnya sendiri. Meskipun mendapatkan kasih sayang yang cukup dari seorang ayah, namun rasanya itu tidak cukup.
Begitulah sekiranya kisah yang dialami oleh bocah asal Maluku berikut ini. Melansir dari laman unggahan Instagram milik @infia_fact pada 25 Oktober 2022, menguak kisah pilu dua anak asal Kepulauan Aru, Maluku yang nekat ingin bertemu ibu kandungnya di Sirimau dengan cara cukup ekstrem yakni bersembunyi dalam kardus di KM Sirimau.
Pada unggahan tersebut menjelaskan, jika terdapat salah satu anak yang sempat berteriak memanggil ibunya.
"Ini mungkin ada sedikit bantingan anaknya teriak 'mama'," ujar Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat yang dikutip dari laman Instagram @infia_fact.
Roem mengatakan kedua anak malang yang berinisial MF (12) dan MRF itu awalnya dibawa oleh pamannya, Yulianus Kilanmasse (28) ke sebuah pelabuhan dengan dibungkus kardus ke Pelabuhan Yos Soedarso, Dobo pada Sabtu 22 Oktober 2022.Â
Di mana, rupanya dua kardus tersebut berisikan kedua bocah malang yang ingin bertemu dengan ibu kandungnya menuju KM Saumlaki.
"Jadi ketika diangkut dengan mobil ke pelabuhan, itu dia pamannya minta jasa porter. Terus diangkut sama buruh pelabuhan, begitu diangkut sampai di kapal ada yang bergerak-gerak. Dia curiga ular maka dibawa kembali ke pelabuhan. Nah mungkin ada sedikit bantingan anaknya teriak 'mama' maka pada kacau balau di situ,“ kata Kombes Roem.
Awal Mula Kebongkarnya Kardus Berisikan Bocah
Singkat cerita, kejadian tersebut berawal saat Yulianus Kilanmasse (28) ini menawarkan jasa pikul pada petugas untuk membawa dua karton besar ke atas KM Sirimau dengan biaya hanya Rp 100 ribu. Kemudian, petugas TKBM (Tenaga kerja bongkar muat)Â itu mengangkut kardus besar itu dinaikan ke atas deck 3 km Sirimau. Usai diletakannya kardus tersebut terlihat sedikit bergerak.Â
TKBM yang melihat pun awalnya mencurigai, jika isi pada kardus besar itu berisikan seekor ular. "Saksi kemudian menendang-nendang karton tersebut dan kembali memikulnya turun dari kapal ke atas dermaga. Dan saat mau meletakkan karton di dermaga, korban berteriak Mama," jelas Kapolres pada Minggu 23 Oktober 2022.
Sontak saja teriakan dari isi kardus itu pun langsung membuat saksi beserta para petugas yang berada di atas pelabuhan menjadi panik. Saksi pun seketika langsung menurunkan dan membuka kardus tersebut.
"Saat diibuka ditemukan korban. Petugas TKBM dan petugas menanyakan masih ada orang lain atau tidak dan korban menjawab masih ada satu lagi yaitu kakaknya di dalam karton lainnya," terangnya.
 Kedua anak itu pun selanjutnya diboyong ke Pos KPPP Dobo untuk dmintai keterangan. Setelah diusut, ternyata kedua bocah tersebut mengaku ingin bertemu dengan ibu kandungnya yang kini berada di Saumlaki, Kabupaten Tanimbar.
"Mereka mengaku nekat bersembunyi dalam kardus karena takut diketahui keluarga atau bapaknya. Jadi kehidupan keluarga orang tua korban sudah tidak harmonis lagi yakni hidup terpisah. Di mana bapak kandung di Dobo, sedangkan ibu kandungnya di Saumlaki," tambah Kapolres.
Setelah dimintai keterangan, akhirnya Kapolres mengetahui tujuan dari bocah tersebut bersembunyi di dalam kardus. Menurut Kapolres, kedua bocah ini ingin sekali bertemu dengan sang ibu dan ikut tinggal bersama di Saumlaki. Hal tersebut lantaran, bocah tersebut takut dengan ayah kandungnya sendiri yang kerap marah-marah, bahkan hingga mengeluarkan kata-kata kasar serta makian.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dilakukan oleh ayah kedua bocah tersebut lantaran kecewa dengan sikap ibunya yang telah berani berbuat selingkuh di belakangnya. Karena terlalu sering dimarahi, dicaci, dan dikasari, anak-anak ini akhirnya memutuskan untuk memiliki bertemu dan mengikuti di mana tempat ibu kandungnya tinggal.Â
Tanpa pikir panjang, kedua bocah tersebut nekat untuk bersembunyi di dalam kardus cukup besar. Hal ini dilakukan karena, dua bocah tersebut takut rencananya ini diketahui oleh keluarga beserta ayahnya.
Kedua bocah tersebut pun pada akhirnya berhasil diamankan oleh seorang perwira di Polres Aru.Mereka juga ditanyai tentang keinginannya bertemu dengan ibu kandungnya.
Pihak Kapolres pun mengungkapkan, jika keluarga menginginkan kedua bocah tersebut mengikuti ibunya maka Polres Aru akan siap membantu memfasilitasinya.
Sontak saja unggahan postingan di Instagram laman @infia_fact pun viral di media sosial. Tak sedikit warganet memberikan reaksi dari kisah pilu yang dialami dua bocah tersebut.
"Ya Allah Nak, sungguh berat perkuanganmu demi bertemu dg Ibumu. Mdh2n ada org baik yg siap menolongmu Nak, biar bs bertemu dg Ibumu. Aamiin," tutur netter lainnya.
"Syukur untung ketauan apapun alasannya . Bisa mati itu ke gencet barang2 lainnya," kata warganet.
"Miris, gini amat negri ini. Semoga kedua anak itu tidak knp2 dan lekas dibantu bertemu orang tuanya. Hikmah yang bisa diambil adalah. Meskipun tertulis "Barang Pecah Belah" tapi dalam ekspedisi tetep dibanting juga," kata lainnya.
"Saking kangennya sama mama,semoga banyak orang-orang baik yang membantu anak-anak itu bertemu mamanya setelah kejadian ini," tulis warganet.
"Ngeri sih, nekat banget padahal di expedisi itu kondisinya ekstrim bukan cuma bantingan tapi resiko lain seperti terjepit konveyor sampai panas di kontainer bisa sampai 70 derajat bisa buat bahaya." tulis netter.