Sadis, Siswa SMA Dimutilasi Pacarnya
- IST
VIVA Trending – Baru-baru ini kejadian tragis dialami oleh seorang siswi SMA yang dimutilasi oleh pacarnya sendiri. Siswi SMA di Kabupaten Bantaeng, M (17) harus mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan. Bagaimana tidak, dia harus mengalami nasib yang tragis lantaran dibunuh oleh kekasihnya sendiri.
Di mana seharusnya seorang kekasih mampu menjaga serta melindungi wanitanya, ini justru sebaliknya. Dia justru merenggut masa mudanya dengan membunuh secara paksa gadis belia tersebut.
Melansir dari unggahan laman Instagram @status fakta, siswi SMA yang berinisial M itu pun ditemukan tewas mengenaskan di sebuah tempat wisata pemandian, tepatnya di aliran sungai Dusun Barua, Desa Baruam, Kecamatan Eremarasa pada Minggu 11 September 2022 kemarin.
Ilustrasi pembunuhan.
- vstory
Menurut orang-orang sekitar, jasad gadis tersebut ditemukan dalam keadaan tubuh sudah dimutilasi menjadi beberapa bagian. Bahkan mengenaskannya lagi, jenazah siswi SMA tersebut ditemukan dalam keadaan terpisah menjadi dua bagian, bahkan kakinya pun terpisah.
Jasad korban pembunuhan itupun ditemukan sudah tidak utuh hingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Kejadian tersebut terjadi lantaran gadis tersebut menolak ajakan bercinta atau berhubungan badan dengan kekasihnya sendiri. Sontak saja unggahan Instagram itupun viral dan beredar di media sosial.
Korban mutilasi
Unggahan tersebut pun berhasil menyita perhatian warganet di jagat maya, tak sedikit yang menyayangkan akan sikap pria tersebut.
"Akibat nafsu birahi akhirnya nyawa melayang," tutur lainnya.
"Masuk surga," tambah lainnya.
"Itulah sebabnya pacaran itu haram," tutur lainnya.
"Siapa suru pacaran.. bukanya fokus sekolah." tambah pengguna media sosial lainnya.
"Al-Fatihah untuk almh???????? smoga si almh dpt jannah nya Allah SWT, Aamiin YRA," kata warganet.
"Ya allah...astaghfirullahaladzim," ungkap netter lain.
"Surga menantimu," tulis lainnya.
Dipaksa Sujud dan Menggonggong, Begini Kondisi Memilukan Siswa di Surabaya!
Kondisi mengenaskan dialami oleh seorang siswa SMA di Surabaya berinisial EN, yang menjadi korban dari makian wali murid bernama Ivan.
